Jakarta – Harus diakui pelaksanaan Pemilu yang baru saja dilaksanakan 14 Februari 2024 lalu telah meninggalkan persoalan dan problem di sebagian warga bangsa.
Keterbelahan dan perbedaan pendapat sepanjang Pemilu harusnya diakhiri guna lebih menguatkan karakter kebangsaan kita.
Direktur Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri, Drajat Wisnu Setiawan yang membuka acara “Komunikasi Sosial dan Pembahasan Isu Strategis Bidang Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan” di Orchard Hotel Jayakarta di Jakarta, hari ini (Selasa, 19 Maret 2024) mengakui Indonesia begitu unik.
“Keberagaman dan keragaman yang kita miliki saat ini harus menjadi modal penguatan karakter dan jiwa nasionalisme. Pemilu tidak harus menghasilkan permusuhan tetapi harus mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa,” jelas Drajat Wisnu Setyawan.
Sementara itu Direktur Nusakom Pratama Institute, Ari Junaedi yang menjadi pembicara di acara tersebut berharap keterbelahan bangsa saat Pemilu harus diakhiri segera.
“Tidak ada lagi kubu 01, 02 atau 03 serta keterbelahan cebong dan kadrun tetapi kita harus mendukung siapapun pemenang Pemilu asal dilakukan dengan jujur. Suka atau tidak suka, kita harus menghormati siapapun pemenangnya. Hanya saja kita harus siap dengan segala kemungkinan yang terjadi mengingat persoalan ekonomi dan politik global yang tidak menentu,” ungkap Ari Junaedi yang juga pengajar di berbagai program pascasarjana perguruan tinggi negeri dan swasta.
“Kita hanya berharap pemimpin-pemimpin sekarang ini bisa memberikan teladan bagi rakyat dan memberi contoh konkret,” pungkas Ari.