Jakarta – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan PP Muhammadiyah angkat bicara soal fenomena takjil ramadhan yang banyak diburu oleh masyarakat, termasuk orang yang tidak berpuasa.
Ketua PBNU Fahrur Rozi mengatakan hal itu tak menjadi masalah, justru membuat ekonomi kecil bergerak.
“Nggak apa-apa juga, itu baik untuk ikut menggerakkan ekonomi rakyat,” kata Fahrur Rozi.
Gus Fahrur pun bicara soal hukum ekonomi di kasus berburu takjil tersebut. Stok dagangan takjil akan bertambah jika dagangannya laris.
“Secara hukum ekonomi pasti akan terjadi keseimbangan suply and demand. Kalau laris, besoknya akan ditambah lagi oleh pedagangnya,” katanya.
Gus Fahrur menilai ramainya orang tak berpuasa tapi ikut berburu takjil bukti adanya keberkahan di masa Ramadan. Keberkahan bukan hanya dirasakan untuk umat Islam, tapi untuk semua.
“Ya itu berkah untuk semua,” katanya.
Senada dengan PBNU, Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad menilai fenomena berburu takjil menjadi bukti adanya kerukunan antarumat beragama.
“Seperti orang Islam untuk ikut libur natal. Ikut libur nyepi. Hidup bersama dengan rukun,” kata Dadang.
Dadang menilai fenomena nonmuslim tapi ikut berburu takjil merupakan sesuatu hal wajar. Dia mengatakan justru hal tersebut membawa manfaat bagi pada penjual takjil.
“Wajar saja memang dalam kehidupan sekarang, dalam pergaulan antar budaya, saling mempengaruhi satu sama lain. Juga ada pengaruh ekonomi,” katanya.
“Berburu takjil berarti belanja makanan, sehingga terjadi transaksi menghangatkan ekonomi rakyat,” lanjutnya.
Sebelumnya, ramai di media sosial konten warga yang tak puasa tapi ikut berburu takjil. Sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, ada fenomena unik tahun ini, dimana ada Takjil War, antara teman-teman Muslim yang berpuasa dengan teman-teman non Islam (nonis) yang tidak berpuasa.
Melalui berbagai media sosial, khususnya TikTok, X, dan Instagram banyak keluhan yang dialami oleh teman-teman Muslim yang merasa tersaingi karena jatah takjil mereka dihabiskan. Namun bukan menjadi sebuah kompetisi yang panas, namun justru menjadi bahan candaan yang sangat menyenangkan.
“Jam 3 di saat mereka lagi lemas-lemasnya, di situ kesempatan kami berburu takjil, salam saudaraku Muslim,” itulah isi konten di TikTok dari akun @pecintabiang.