Jakarta – Tagar ‘All Indonesian Final’ meruak di twitter begitu pukulan Lakhsya Sen gagal menyeberangi net dan membuat Jonatan Christie unggul 21-15 di game ketiga semi final All England 2024. Sebelumnya, Jojo -panggilan akrab tunggal putra peringkat ke-9 dunia itu- menang 21-12 di game pertama, tapi kalah 10-12 di game kedua atas pebulutangkis India ranking 18 dunia.
Dengan hasil ini, Indonesia menciptakan sejarah ‘All Indonesian Final’ pada All England 2024 di Utilita Arena, Birmingham, bertemu Anthony Sinisuka Ginting yang pada semifinal pertama menang atas Christov Popov melalui pertarungan ketat rubber game 19-21, 21-5, 21-11.
Pertarungan Jonatan Christie melawan Lakhsya Sen berlangsung penuh drama, terutama rally panjang dan smash kencang berkecepatan di atas 350 km per jam. Kebangkitan Sen begitu meyakinkan di game kedua sempat membuat ketar-ketir badminton lovers Indonesia. Syukurlah, Jojo kembali menemukan konsistensi permainan di game penentu.
Tak heran, pelatih Irwansyah begitu gembira dan bersujud di atas lapangan usai poin pamungkas diraih Jonatan Christie, melengkapi keberhasilannya mengantar dua tunggal putra terbaik Indonesia berlaga di final turnamen bulutangkis tertua dunia ini pada Minggu, 17 Maret 2024.
Sejarah ‘All Indonesian Final’ di All England mengingatkan pada final All England 1994 yang juga menjadi prestasi terbaik tunggal putra Indonesia di All England sebelum ini. Saat itu, juara tunggal putra terakhir Indonesia di All England juga didapat melalui ‘All Indonesian Final’, Hariyanto Arbi kala itu menaklukkan Ardy Wiranata 15-12 dan 17-14.
Dan, 30 tahun kemudian, all Indonesian final kembali tercipta antara Anthony Sinisuka Ginting vs Jonatan Christie. Siapa pun yang menang, fans badminton Tanah Air yang bersuka cita!
Hingga berita ini ditulis, masih ada satu wakil Indonesia berlaga di semifinal All England yakni pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang dini hari ini berhadapan dengan pasangan Jepang Yugo Kobayashi/Takuro Hoki.