Jakarta – Awal puasa, harga cabai kian pedas saja. Tak hanya cabai, di hari kedua puasa Ramadan 1445 H, harga kebutuhan pokok lain pin makin melambung. Di Pekanbaru, hargai cabai tembus Rp120 ribu per Kg, Rabu, 13 Maret 2024.
Harga cabai merah Bukit di Pasar Pagi Arengka Pekanbaru tercatat mengalami kenaikan yang signifikan yakni Rp 95.000 per Kg, bahkan di Pasar Agus Salim Pekanbaru harga cabai jauh lebih mahal yakni tembus diharga Rp 100 ribu hingga Rp120.000 per Kg dari yang sebelumnya Rp95.000 per Kg.
Tak hanya cabai merah, bawang putih pun juga kembali mengalami kenaikan harga yaitu Rp 42.000 per Kg, dari sebelumnya hanya Rp22.000 per Kg. Cabe rawit merah Rp90.000 per Kg dari sebelumnya sempat turun di Rp80.000 Kg, bawang merah juga mengalami kenaikan harga Rp40.000 per Kg dari sebelumnya Rp38.000 per Kg.
Kondisi kenaikan harga sembako ini sangat dikeluhkan masyarakat, bahkan pedagang juga harus memberi tahu kepada setiap pembeli agar tidak kaget atau malah protes.
“Selalu kita beri informasi kepada pemveli bahwa harga cabe lagi mahal ya, biar gak kaget atau malah protes. Kalau kami mau gimanakan hanya menyesuaikan dengan modal, kalau modal tinggi harga jual juga tinggi,” ungkap Ani, salah seorang pedagang.
Sementara itu di Pasar Botania Batamcenter, harga cabai merah keriting dan cabai merah rawit lombok dijual Rp 90-100 ribu per kg. Harga ini naik Rp 20-25 ribu dari harga sebelumnya Rp 75 ribu.
Susi, pedagang sayur mayur mengatakan untuk harga cabai masih tinggi. Kenaikan mulai terjadi sehari jelang bulan puasa
“Ya memang mendadak naik, sehari sebelumnya masih Rp 75 ribu,” ujar Susi.
Mira pedagang ayam penyet kewalahan dengan kembali melambungnya harga cabai. Sebab selain harus mengeluarkan uang lebih dengan harga ayam yang naik, kali ini untuk cabai juga.
“Ya gimana kami bisa ngelus dada aja, mau naikkan (harga ayam penyet) tak mungkin juga,” sebutnya.
Demikian pula di Sumatra Barat. Harga cabai merah di pasar tradisional Sikabau, Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat (Sumbar) tembus Rp120 ribu per kilogram memasuki H-1 Ramadhan 1445 Hijriah.
“Dibandingkan minggu lalu harga cabai merah masih Rp80 ribu per kilogram, itu pun masih tinggi,” kata pedagang Cabai di Pasar Tradisional Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung, Bojes (44) di Pulau Punjung, Senin.
Ia menyebutkan harga normal cabai merah berkisar antara Rp30 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram. Menurut dia, tingginya harga cabai disebabkan pasokan yang berkurang akibat petani gagal panen.
Ia mengemukakan harga cabai diprediksikan kembali naik, karena per hari ini di tingkat sentra petani harga cabai sudah mencapai Rp115 ribu per kilogram.
“Berkemungkinan besok naik lagi, barusan saya konfirmasi harga di petani Rp115 per kilogram. Yang bikin kami pedagang sulit adalah sudahlah harga tinggi, stok juga sangat terbatas,” katanya.
Sementara, lanjut dia harga komoditas lainnya juga cukup tinggi, seperti tomat di kisaran harga Rp20 ribu per kilogram, bawang merah Rp40 ribu per kilogram, dan kentang Rp20 ribu per kilogram. Harga ini tergolong tinggi yang mana biasanya di kisaran normal Rp10 ribu per kilogram
“Sementara Harga cabai rawit juga tembus Rp120 ribu per kilogram, dan cabai hijau juga masih tinggi di kisaran Rp Rp 80 ribu,” ujarnya.
Sementara, Ibu rumah tangga Kabupaten Dharmasraya mengeluhkan masih tingginya harga cabai mencapai Rp120 ribu per kilogram. Ia tetap membeli cabai merah walau pun harga tinggi untuk memenuhi kebutuhan.
“Tadi pagi saya belanja di Pasar Sikabau, satu kilo Rp120 ribu, bahkan ada yang mencapai Rp130 ribu per kilogram tergantung kualitasnya.” kata ibu rumah tangga Nurjanah, 65 tahun.
Ia berharap pemerintah setempat dapat mengambil langkah agar harga cabai kembali turun, karena kalau tinggi akan membebani masyarakat.