Jakarta – Pakar komunikasi politik Ari Junaedi menilai munculnya nama Erina S Gudono sebagai calon Bupati Sleman yang saat ini tengah dilirik oleh Partai Gerindra memunculkan spekulasi bahwa partai berlambang burung Garuda tersebut tak lagi memiliki kader yang mumpuni untuk dijagokan dalam kontestasi Pilkada.
Erina sendiri merupakan merupakan istri Ketum PSI Kaesang Pangarep dan juga mantu dari Presiden Joko Widodo.
“Pertama tentu saja saya terperanjat jika Gerindra “menjual” nama istri Kaesang sebagai calon Bupati Sleman. Artinya Gerindra tidak memiliki kader yg mumpuni sehingga harus mengandalkan figur lain yg dianggap laku,” kata Ari saat dihubungi, Senin (11/3/2024).
Kedua, sambung Ari, secara etika politik pencalonan Erina menjadi lembar hitam dalam demokrasi di Indonesia mengingat seluruh keluarga Presiden Jokowi dijajakan dalam pentas politik nasional dan lokal.
“Sepertinya ada kesan Indonesia mencontoh Filipina di era Marcos,” ucap Ari yang merupakan Direktur Eksekutif Nusakom Pratama Institute ini.
Pengajar diberbagai univeristas tanah air ini menilai, Gerindra akan tercatat sebagai partai pendorong kerusakan demokrasi di tanah air jika selalu aktif mendorong anak dan menantu serta kerabat Presiden Jokowi maju di pentas politik.
“Apa sudah tidak ada orang lain dan apa tidak malu?” tegasnya.
Sebelumnya, DPC Partai Gerindra Sleman saat ini sedang menggodok beberapa nama yang dianggap memiliki peluang diusung pada Pilkada Sleman 2024. Selain dari internal partai, ada juga nama dari luar Gerindra, salah satunya Erina S Gudono yang merupakan istri Ketum PSI Kaesang Pangarep yang juga mantu Joko Widodo.