Tarakan – Hasil hitung suara Pemilu DPD 2024 yang dirilis Komisi Pemilihan Umum (KPU) berdasarkan data real count hari Rabu, 21 Februari 2024 pukul 07.01 WIB, dari 16 kandidat Senator DPD-RI daerah pemilihan Kalimantan Utara posisi Sri Sulartiningsih sebagai “pendatang” baru cukup bertaji.
Berada di atas suara petahana seperti Fernando Sinaga dan Marthin Billa, Sri Sulartiningsih bercokol di posisi tiga besar dengan raihan suara 27.637 atau 13,33 persen. Dari data yang masuk hingga 61,57 persen atau 1.413 dari 2295 TPS, suara Sri Sulartingsih hanya berselisih 1.710 dengan raihan petahana Hasan Basri.
Untuk pemuncak suara, masih diduduki Herman dengan 35.232 atau 16,99 persen. Sementara yang berpeluang mengisi posisi ke empat, untuk sementara ini antara Larasasi Moriska dan Marthin Billa saling “berkejaran”.
Jika Larasati Moriska menggamit 20.557 suara atau 9,92 persen maka Marthin Billa selaku senator incumbent mendapat suara 19.966 atau 9,63 persen. Dari sebaran suara, Tarakan yang memiliki jumlah pemilih terbanyak di Pemilu ini hanya “dikuasai” Herman, Hasan Basri dan Sri Sulatriningsih.
Nunukan yang menjadi daerah ke dua dengan pemilih terbesar di Kaltara, mayoritas pemilih melabuhkan suaranya untuk Larasati Moriska, Sri Sulartiningsih dan Herman. Dengan konstelasi suara yang masih cair dan suara yang dikumpulkan KPU belum mencapai 100 persen, dapat dipastikan tiga dari empat kursi DPD dari Kaltara akan diduduki oleh Herman, Hasan Basri serta Sri Sulartingsih.
“Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa dari masyarakat Kaltara yang mempercayakan suaranya kepada saya. Hal ini menjadi kekuatan bagi saya untuk bisa berbuat lebih baik bagi warga Kaltara. Program ketahanan pangan yang saya perjuangkan adalah jawaban terhadap persoalan stunting yang masih memprihatinkan di Kaltara. Saya ingin kesejahteraan warga Kaltara meningkat karena ketersedian pangan yang murah,” jelas Sri Sulartingsih.
Bagi Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kaltara ini, persoalan pangan dan transportasi bukanlah hal yang asing. Pengalaman Sri Sulartingsih dan suaminya, Haji Taming yang telah berkutat lama di bidang tersebut. Bahkan selain memiliki galangan kapal, Haji Taming adalah pengusaha di sektor transportasi laut dengan KM Sadewa yang dimilikinya.
Niat Sri Sulartiningsih untuk maju sebagai anggota DPD-RI sebenarnya berawal dari kegelisahannya melihat ketahanan pangan yang belum dioptimalkan di Kaltara. Belum lagi pemerintahan baru nanti Bapak Prabowo Subianto dengan Gibran Rakabuming Raka akan memprioritaskan daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) seperti Kaltara sebagai deerah penerima sasaran Program Makan Siang Gratis.
“Dengan dukungan, kolaborasi dan sinergitas dengan semua pemangku kepentingan di Kaltara, saya yakin akan semakin memudahkan perjuangan saya di DPD nanti. Semua akses yang saya miliki ke Kementerian, Lembaga, serta Bada Usaha Milik Negara akan saya manfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan warga Kaltara. Tidak boleh lagi ada warga di Kaltara yang kelaparan dan putus sekolah. Semua anak Kaltara harus maju pendidikannya dan memiliki prestasi yang sejajar dengan anak-anak di Pulau Jawa,” jelas Sri Sulartiningsih lulusan terbaik di Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Persada Indonesia YAI Jakarta itu.