Yogyakarta – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengakui adanya permintaan memfasilitasi pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Sultan mengatakan bahwa inisiatif itu datang dari Jokowi sendiri, dan dirinya selalu siap membantu bilamana diperlukan.
“Yang ambil inisiatif kan bapak presiden sendiri, ya terserah bapak presiden, mau perlu ketemu Mbak Mega yang mau saya fasilitasi, enggak. Kalau bisa ketemu sendiri kan syukur,” katanya.
Politikus PDI Perjuangan Aria Bima mengomentari pernyataan Sri Sultan sebagai isyarat kondisi politik tanah air yang kurang kondusif.
“Saya kira ada satu perkembangan atau sesuatu yang sudah kebangetan. Sultan itu tidak biasa, kalau Sultan sudah turun itu kalau orang Jawa bilang ada sesuatu yang memang sudah tidak bisa lagi dibiarkan dan ditolerir demi rakyatnya,” kata Arya dalam konferensi pers di Jakarta pada hari Selasa (13/2).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Krisitiyanto mengungkapkan bahwa sebenarnya Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sudah mengagendakan pertemuan dengan Sri Sultan. Pertemuan itu sudah direncanakan sebelum Presiden Jokowi menemui Sri Sultan.
“Kami juga sudah merencanakan pertemuan antara Sri Sultan dan Ibu Megawati Seokarnoputri di luar adanya permintaan dari Pak Jokowi,” kata Hasto di Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (13/2).
Namun demikian, Hasto tidak mengungkapkan topik yang akan dibahas dalam pertemuan antara Megawati dan Sri Sultan kelak.
“Fokus kami sekarang adalah mengawal Pemilu besok. Setelah itu kami akan mencari momentum pertemuan antara Ibu Mega dan Sri Sultan,” imbuh Hasto.