London – Sebuah video viral di media sosial Tiktok terkait pelaksanaan pemungutan suara di London. Inggris. Dalam video yang diunggah akun @razhar06 tersebut, nampak beberapa orang warga negara Indonesia yang tinggal di Inggris berkumpul di depan Tempat Pemungutan Suara (TPS) The KIA Oval (Jardine suite). Mereka nampak kesal karena pihak tidak bisa menyalurkan hak suaranya.
Seorang pria bertopi nampak beradu argemen dengan seseorang di balik pagar. Ia mengatakan bahwa pengumuman menyatakan pemungutan suara dilaksanan hingga jam 18.00 waktu setempat. Bahkan banyak di antara rekan-rekannya yang sudah datang sebelum jam 17.00. Namun mereka tidak bisa memberikan hak suara karena berbagai alasan.
“Kita sudah diberikan jadwal sampai jam enam (18.00), dan kita datang sebelum jam tersebut. Tetapi kita tidak bisa melakukan voting (memberikan hak suara) dengan berbagai alasan seperti surat suaranya habis, tidak mendapatkan tiket, dan lain sebagainya. Padahal jadwal yang disebarkan menyatakan masih bisa hingga jam enam waktu setempat,” kata pria itu.
Ketua Panitia Pemungutan Luar Negeri (PPLN) London Denny Kurniawan menyatakan ada tiga lokasi pemunguran suara. TPS 001 dan TPS 003 di The KIA Oval London dan TPS 002 di Holiday Inn Manchester Center. Adapun pemungutan suara di Inggris digelar pada Minggu (11/2), mulai jam 08.00 sampai dengan 18.00 waktu setempat.
“Surat suara yang diterima oleh PPLN London adalah sesuai jumlah DPTLN ditambah surat suara cadangan sebanyak 2%, sebagaimana ketentuan dalam Pasal 17 Peraturan KPU Nomor 25 Tahun 2023,” kata Denny.
Perihal adanya warga negara Indonesia yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya, ia menjelaskan bahwa yang bersangkutan masih tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT) di dalam negeri.
“Berkenaan dengan pemilih yang tidak diperkenankan masuk daftar pemilih khusus (DPK), hal ini karena pemilih tersebut sudah terdaftar di DPT dalam negeri,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan agar pemilik suara memeriksa data status pemilih agar kejadian tersebut tidak terulang pada masa mendatang.
