Aceh – Pengamat politik dan kepemiluan, Ridwan Hadi, mengatakan netralitas penyelenggara merupakan kunci kesuksesan Pemilu 2024 yang digelar serentak antara pemilihan anggota legislatif dengan pemilihan presiden dan wakil presiden.
“Netralitas merupakan kunci kesuksesan pemilu. Selain itu, masyarakat sebagai pemilih merasa senang apabila hak pilihnya tidak dicurangi,” kata Ridwan Hadi di Banda Aceh, Senin.
Ridwan Hadi yang juga Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Provinsi Aceh 2013-2018 menyebutkan netralitas merupakan keniscayaan bagi setiap individu penyelenggara pemilu. Netralitas ini harus dijunjung tinggi guna mewujudkan pesta demokrasi berkualitas.
“Netralitas ini wajib dijunjung setiap penyelenggara. Ketidaknetralan penyelenggara tentu membuat masyarakat tidak percaya pada hasil pemilu. Kami meyakini penyelenggara pemilu di Aceh netral dan bukan partisan peserta pemilu,” katanya.
Menyangkut pelaksanaan pemungutan suara, Ridwan Hadi meyakini berlangsung aman dan damai. Dan ini bisa dilihat masa kampanye yang berlangsung tertib tanpa ada riak-riak yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Menurut dia, perbedaan pilihan politik merupakan hal biasa dan setiap penyelenggaraan pemilu. Namun, perbedaan tersebut jangan sampai merusak persatuan dan kesatuan yang dapat mengganggu perdamaian.
“Perbedaan pilihan tersebut merupakan keniscayaan. Pilihan boleh berbeda, kita tetap bersaudara. Dan ini harus dijunjung tinggi apapun hasil pemilu nantinya,” kata Ridwan Hadi.
Kepada masyarakat yang terdaftar sebagai pemilih, Ridwan Hadi mengingatkan untuk menggunakan hak pilih. Semakin banyak masyarakat menggunakan hak pilih, maka semakin tinggi legitimasi sebuah pemilu.
“Kepada pemilih, juga harus memahami pentingnya menggunakan hak pilih untuk menentukan arah bangsa dan negara. Pemilih akan menggunakan hak pilihnya apabila kondisi aman dan nyaman serta merasa hak pilihnya tidak dicurangi,” kata Ridwan Hadi.