Jakarta – Ganda putri Indonesia Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto menampilkan perjuangan maksimal saat menghadapi wakil China Liu Sheng Shu/Tan Ning pada babak semifinal Indonesia Masters 2024 di Istora Senayan Jakarta, Sabtu.
Meski sudah maksimal, Lanny/Ribka harus mengakui keunggulan ganda putri peringkat lima dunia itu melalui dua gim langsung 14-21, 11-21.
Pada awal gim pertama, Lanny/Ribka sebenarnya mampu mengimbangi serangan-serangan Liu/Tan. Namun, pertahanan pasangan China yang sangat solid membuat pasangan ganda putri peringkat 31 dunia itu terlihat kesulitan untuk merebut angka hingga tertinggal cukup jauh 2-7 dari Liu/Tan.
Meski demikian, dukungan yang riuh disuarakan oleh penonton di Istora kepada pasangan tuan rumah membuat Lanny/Ribka perlahan-lahan bangkit dan mengejar ketertinggalan mereka meski hingga interval gim pertama Liu/Tan tetap unggul 11-5 dalam tempo 10 menit.
Selepas turun minum, Lanny/Ribka mencoba mengubah pola permainan mereka menjadi lebih cepat tetapi tetap tenang.
Perubahan strategi itu terbukti mampu membuat lawan cukup kaget dalam mengantisipasi bola-bola dari pasangan Indonesia. Lanny/Ribka mampu mengoleksi setidaknya empat poin beruntun dan memperkecil jarak dengan skor 12-15.
Namun, tren itu tidak berlangsung lama dengan Liu/Tan merebut matchpoint dan memenangkan gim pertama dengan skor 21-14.
Gim kedua tampaknya berlangsung lebih mudah bagi pasangan China yang merupakan unggulan keempat tersebut. Terus tampil menyerang, Liu/Tan tidak memberikan kesempatan bagi Lanny/Ribka untuk mengembangkan pola permainan seperti di gim pertama. Interval gim kedua pun kembali diamankan oleh Liu/Tan dengan skor 11-5.
Setelah interval, Lanny/Ribka mencoba berbagai variasi serangan tapi belum bisa menembus pertahanan Liu/Tan. Meski sempat beberapa kali merebut angka, pasangan muda Negeri Tirai Bambu itu tidak mengendurkan serangan hingga akhirnya gim kedua ditutup dengan skor 21-11.
“Dari kita sendiri, (evaluasinya) mulai dari menambah power dan menambah konsistensi di lapangan. Kami sudah berhasil mengambil 1-2 poin, kemudian blank,” kata Lanny saat ditemui usai pertandingan.
Sependapat, Ribka mengatakan salah satu hal yang mereka soroti dari performa mereka hari ini adalah pentingnya menambah kekuatan saat menyerang lawan sehingga mampu menghasilkan poin dengan efektif.
“Yang pasti kita kalah power, itu nomor satu. Dan mungkin kita sudah terbawa sama permainan mereka dari awal, jadi kita tidak bisa menerapkan pola permainan yang kita mau,” kata Ribka.
“Jadi mungkin itu, sih. Jadinya mereka semakin percaya diri dengan permainan mereka,” ujarnya menambahkan.
Meski harus menelan kekalahan, Ribka/Lanny mengatakan senang bisa tampil di babak semifinal di depan publik sendiri, terutama di Istora yang sudah menjadi rumah dari pertandingan-pertandingan bulu tangkis kelas dunia selama bertahun-tahun.
“Tidak (ada tekanan karena bermain di Istora). Mungkin karena sudah terbiasa juga dengan suporternya. Kita malah senang bisa di-support banyak orang, jadi tidak ada tekanan,” kata Ribka. (ANT)