Salatiga – Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo, angkat bicara perihal kampanye akbar disebut pengamat politik tak efektif mendongkrak elektabilitas pasangan capres-cawapres.
Dia mengakui bahwa pada Pilpres 2024 perlu model kampanye yang lebih cerdas dan lebih baru. Oleh karena itu, kampanye tidak hanya dilakukan secara terbuka.
Kampanye juga dilakukan dengan memanfaatkan jejaring seperti media elektronik, media sosial untuk berinteraksi dengan rakyat dan para pendukung yang tersebar di Indonesia dan luar negeri.
Selain itu, Ganjar-Mahfud kerap turun ke daerah-daerah menemui rakyat untuk berdiskusi dan mendengarkan aspirasi serta harapan rakyat.
Capres berambut putih ini tidak sekadar blusukan ke pasar-pasar, bertemu petani di sawah, tempat pelelangan ikan (TPI) untuk bertemu nelayan. Ganjar juga kerap menginap di rumah warga.
“Yang kita perlukan hari ini adalah model kampanye yang lebih cerdas, lebih baru, ada melalui jejaring elektronik, ujarnya saat berkunjung ke Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024).
Lebih lanjut, mantan Gubernur Jawa Tengah ini menuturkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menjadwalkan kampanye terbuka.
“Kalau kampanye terbuka sudah dijadwal, tinggal kita mengikuti, soal efektif atau tidak tergantung cara menyampaikan. Tapi rata-rata suara tradisional, mereka yang solid dan mengajak pemilih baru ingin mencoba susasana baru dan ini adalah ruang terbuka,” tambah Ganjar.
KPU menetapkan masa kampanye sejak 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Pada hari ke-56 Kampanye, Selasa (23/1/2024), Ganjar mengunjungi Kota Salatiga, Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Sukoharjo.