Semarang – Cawapres nomor urut 03 Mahfud MD menjawab isu bakal mundur dari jabatannya sebagai Menkopolhukam. Jawaban tersebut disampaikannya saat berbicara di acara ‘Tabrak Prof’ yang digelar di Semarang, Jawa Tengah pada hari Selasa (23/1) malam.
Mahfud memulai jawabannya dengan mengungkap isi pembicaraannya dengan Ganjar Pranowo saat berada di Ponpes Manbaul Hikmah, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah. Saat itu Ganjar menyarankannya untuk mundur dari kabinet demi menghindari konflik kepentingan.
“Itulah yang sejak awal kita bicara, apakah seorang yang sekarang menjabat di dalam jabatan publik, apalagi di level menteri itu mundur atau tidak. Gubernur, bupati, wali kota mundur atau tidak. Semua di jabatan publik. Ketika keputusannya tidak dan diperbolehkan maka ada potensi conflict of interest,” kata Ganjar Pranowo kala itu.
Alasan lain yang diajukan Ganjar adalah menghindari penggunaan fasilitas negara. Bila sampai terjadi, maka hal itu akan menjadi preseden buruk di mata masyarakat.
Mahfud menerima baik saran itu. Namun ia mengaku baru akan mundur pada saat yang dinilai sudah tepat.
“Bahwa saya pada saatnya yang tepat nanti pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik. Jadi tidak ada pertentangan dengan Pak Ganjar,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, bahwa sebenarnya sinyal pengunduran dirinya telah disampaikan usai debat keempat hari Minggu (21/1) kemarin.
“Kalau saudara semua cermat, pada saat penutupan debat, saya kan membacakan sebuah pernyataan, saya berterima kasih ke Pak Jokowi yang telah mengangkat saya empat setengah tahun lalu sebagai Menko Polhukam,” kata Mahfud.