Batang – Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, berjanji bakal meningkatkan kesejahteraan guru pendidikan anak usia dini (PAUD). Setidaknya, Ganjar bakal menaikkan pendapatan guru PAUD jika terpilih menjadi Presiden RI 2024-2029.
Hal itu diungkapkan Ganjar, usai menemui himpunan guru PAUD Kabupaten Batang di Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada Selasa (16/1/2024).
Ganjar menerima aspirasi dari salah satu perwakilan himpunan guru PAUD. Dia mengeluhkan 3 hal ke Ganjar, yakni status guru PAUD non formal, alokasi dana desa untuk kesejahteraan guru PAUD dan bayaran guru PAUD sebesar Rp600 ribu per tahun.
Menurut Ganjar, bayaran guru PAUD Rp600 ribu per tahun dan dibayarkan setiap akhir tahun sangat tidak adil.
“Bayarannya ternyata satu tahun Rp600 ribu, saya ulangi, satu tahun Rp600 ribu. Ini sesuatu yang menurut sangat-sangat saya tidak adil. Maka dia mewakili teman-teman guru PAUD tolong perbaiki ini,” ujar Ganjar di lokasi.
Capres berambut putih itu pun memaparkan dua strategi yang akan dilakukan jika terpilih menjadi Presiden bersama Mahfud MD.
“Ada beberapa hal, yang pertama sinkronisasi dan harmonisasi regulasi,” jelas Ganjar.
Kemudian langkah selanjutnya, Ganjar bakal mengoptimalkan alokasi 20 persen APBN dan APBD untuk kesejahteraan guru PAUD, termasuk meningkatkan pendidikan dan fasilitas PAUD.
“Yang kedua, sumber daya yang kita miliki 20 persen dari APBN APBD provinsi maupun kabupaten kota yang diperintahkan untuk pendidikan itu harus memperhatikan guru PAUD, termasuk pendidikan PAUD, termasuk fasilitas yang ada,” papar Ganjar.
“Bagaimana kita memberikan insentif yang cukup kepada mereka dan inilah yang akan menjadi PR. Tadi saya minta teman-teman guru PAUD kasih masukan ke saya, berapa jumlahnya, kondisinya seperti apa, sehingga kelak ini akan bisa kita bereskan,” sambung Ganjar.
Sejalan dengan itu, Ganjar turut mengungkapkan komitmennya bersama Mahfud MD dalam melaksanakan reformasi besar-besaran dalam dunia pendidikan Indonesia.
Bentuk komitmen itu telah ditegaskan Ganjar-Mahfud dalam 21 program prioritasnya, antara lain 1 keluarga miskin 1 sarjana dan program SMK Gratis Langsung Kerja untuk Keluarga Miskin.
“Maka mengejar ketertinggalan angka putus sekolah, IPM kita yang mesti kita katrol sampai S1-S3 termasuk ilmu-ilmu yang sifatnya khusus, termasuk riset and development kita pernah bicara dengan BRIN soal ini maka penting untuk melakukan reform besar-besaran di dunia pendidikan kita,” ungkap Ganjar.