Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan telah berkoordinasi dengan Federal Bureau of Investigation (FBI) guna menindaklanjuti dugaan suap yang dilakukan perusahaan software SAP SE ke sejumlah pejabat Indonesia. Informasi dugaan suap itu sebelumnya diungkap oleh Department of Justice (DoJ) atau Kementerian Kehakiman Amerika Serikat (AS) yang dalam rilis resminya tanggal 10 Januari 2024. Disebutkan bahwa beberapa pejabat di Indonesia telah menerima suap dari asal Jerman itu dengan imbalan kontrak kerja. Suap dilakukan sekitar tahun 2015 – 2018 dalam bentuk uang tunai, transfer, maupun pemberian barang-barang mewah.
Di antara pihak penerima suap itu merupakan pejabat KKP dan Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI). BP3TI merupakan lembaga pelaksana program pemerintah di bidang telekomunikasi dan informasi di bawah Kementerian Kominfo.
Pada 15 Mei 2019 Keputusan Menteri Keuangan menerbitkan penetapan BP3TI berganti nama menjadi Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI). BAKTI diketahui terseret dalam kasus pengadaan menara Base Transceiver Station (BTS) yang menyeret Menteri Kominfo Johnny G. Plate ke penjara.
“Barusan saya tanya ke staf, ternyata sudah dikoordinasikan dengan FBI untuk mendapatkan informasi lebih lanjut,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata saat dihubungi pada hari Senin (15/1).
Marwata menyebut sebelumnya KPK pernah beberapa kali bekerjasama dengan FBI. Salah satunya dalam pengusutan kasus e-KTP. Nantinya KPK juga akan berkoordinasi dengan Departemen Kehakiman AS. Namun Di sisi lain, Alex mengaku tidak mengetahui alasan mengapa sampai hari ini Departemen Kehakiman AS belum berkoordinasi dengan otoritas di Indonesia terkait kasus tersebut.
Kasus penyuapan perusahaan Jerman ke pejabat Indonesia ini sebenarnya ditangani oleh Security and Exchange Commision (SEC) Amerika Serikat, kemudian disidangkan oleh Pengadilan Distrik Timur Virginia. Dalam dokumen yang dipublikasikan DoJ, suap ke pejabat di Indonesia diberikan agar memperoleh bisnis pemerintah yang berharga. Tapi, rincian proyeknya tidak disebutkan dalam berkas tersebut.