Sejumlah mahasiswa gabungan membagikan pamflet atau selebaran yang berisi tentang perlawanan terhadap dinasti politik dan penjahat HAM di depan kampus UIN Syarif Hisayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (11/1). Aksi yang dimulai sejak pukul 09.00 ini dilakukan para mahasiswa dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UMJ, PTIQ, Ganesha, Universitas pamulang, dan ITB-Ahmad Dahlan.
Sebagaimana dilansir dari Kompas.com, mahasiswa juga membagikan tabloid Achtung berjudul Reformasi Dikhianati. Sebagian dari mereka menggunakan topeng Guy Fawkes sebagai simbol perlawanan terhadap kekuasaan.
Menurut koordinator aksi Glamora, aksi tersebut merupakan hasil konsolidasi yang dilakukan mahasiswa selama satu bulan. Pendanaan aksi didapat dari dompet pribadi mahasiswa serta donasi beberapa alumni di kampus.
“Tuntutan kita adalah kita menolak dan mengajak masyarakat pengguna jalan yang melintas untuk tidak memilih orang yang terlibat dalam politik dinasti dan punya sejarah masa lalu yang kelam, yaitu penculikan aktivitas,” jelas Glamora, kooordinator aksi.
Glamora memandang capres nomor urut 2, Prabowo Subianto merupakan produk orde baru, sedangkan wakilnya Gibran Rakabuming Raka produk haram dari pembajakan hukum Mahkamah Konstitusi (MK).
“Tempo pernah nulis beberapa waktu lalu bahwa Prabowo itu adalah produk gagal orde baru dan Gibran adalah anak haram konstitusi. Kita mau bicara dan sampaikan bahwa Prabowo-Gibran adalah bentuk humor dan kelucuan dalam ruang demokrasi kita,” pungkasnya.