Jakarta – Tidak bisa dipungkiri bahwa selama ini pertimbangan politik menjadi salah satu alasan pemilihan menteri. Di satu sisi, hal tersebut berguna untuk menjaga soliditas antara pemerintah dengan partai-partai pendukung. Namun di sisi lain, tidak jarang hal itu menjadi bumerang. Menteri yang dipilih atas dasar pertimbangan politik rawan kurang memahami tugasnya atau masalah-masalah yang di lapangan. Alhasil, kinerja kementerian pun seolah jalan di tempat.
Pada 5 Januari 2024 kemarin, capres nomor urut 01 Anies Baswedan mengunggah video di kanal Youtube pribadinya tentang tiga kriteria pemilihan menteri bila kelak menang pemilu. Video berjudul “Kalau Menteri Korupsi Diapain?” tersebut merupakan cuplikan kampanyenya di hadapan para nelayan pada 28 Desember 2023 di pantai Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur.
Video diawali dengan pertanyaan dari moderator tentang apa yang akan dilakukan bila ada menteri yang terlibat kasus. Pertanyaan diberikan terkait adanya Menteri Kelautan dan Perikanan yang ditangkap KPK karena korupsi. Dengan tegas Anies menjawab akan langsung memberhentikannya, kemudian mencari pengganti berdasarkan tiga kriteria.
“Satu, punya kompetensi. Yang kedua, pengalamannya punya relevansi. Jangan orang yang pengalamannya nggak relevan dengan kementeriannya. Harus ada relevansi. Yang ketiga, ia tidak punya rekam jejak masalah. Bersih. Kalau kita menyebut manusia semua mencari bersih, kadang-kadang bersih itu (dianggap) sempurna. Tidak ada (manusia sempurna), tapi (yang penting) jangan ada yang punya masalah,”jelasnya.