Ciamis – Indonesia sedang di persimpangan jalan. Pernyataan tersebut disampaikan Anies Baswedan kala berkampanye di Gedung Irfan Hielmy, Kompeks Islamic Center Ciamis, Jawa Barat, pada 4 Januari 2024. Anies menganggap belakangan ini masyarakat dipertontonkan bagaimana penguasa menggunakan hukum untuk melanggengkan kekuasaan. Suatu pemandangan yang tidak seharusnya terjadi di negara hukum.
“Beberapa bulan ini dipertontonkan bahwa negeri ini seakan memasuki persimpangan jalan, persimpangan jalan apa? Persimpangan jalan menjadi negara hukum atau negara kekuasaan,” katanya.
Dalam negara hukum, segala sesuatu harus dijalankan menurut hukum yang berlaku. Termasuk penggunaan kekuasan oleh penguasa. Itulah yang seharusnya terjadi di Indonesia. Namun Indonesia kini justru sedang berproses menjadi negara kekuasaan, di mana penguasa bebas mengatur tanpa memperdulikan hukum yang berlaku. Hukum dipermainkan demi mencapai keinginannya sendiri Maka dari itu, Indonesia memerlukan perubahan secepatnya.
Selain penyalahgunaan kekuasaan, maraknya praktik korupsi merupakan indikasi nyata buruknya pengelolaan negara. Dalam orasinya, Anies mengingatkan bahwa melakukan perubahan adalah sesuatu yang harus dilakukan sekarang ini. Mulai dari bidang ekonomi, hukum, hingga tata negara.
“Dan sekarang banyak yang menyadari, ya perubahan itu bukan cuma soal ekonomi, perubahan itu adalah mengembalikan marwah kehidupan bernegara di negeri ini. Hari ini kesadaran perubahan jauh lebih luas,” tambahnya.