Garut – Ini cerita perjalanan ke Gunung Papandayan, di Kabupaten Garut. Di pergantian tahun 2023 ke 2024, kawasan wisata alam Papandayan menarik begitu banyak pengunjung. Perjalanan dari Jakarta ke Garut memakan waktu hampir enam jam. Sedikit lebih cepat kalau Anda mendapatkan keberuntungan lancarnya Jalan Tol Cikampek-Cipularang-Cileunyi.
Toh, meski selama itu, penatnya perjalanan terbayar tuntas dengan indahnya kawasan yang masuk area Priangan Timur ini. Kota ini kian modern, sesuai mottonya: ‘Tata tengtrem kerta raharja’, tertib, tenteram, sejahtera, dan berkecukupan.
Banyak julukan disematkan kepada Garut. Bung Karno menamainya sebagai ‘Kota Intan’. Konon, saat itu Soekarno menggunakan jalan darat menuju Garut. Kala melintasi kawasan Jayaraga, Tarogong Kidul sebelum berpidato di Babancong, dekat Pendopo yang berada di Kecamatan Garut Kota, Bung Karno melihat atap-atap rumah di sekitaran Sungai Cimanuk itu dicat putih, terlihat berkelip seperti intan. Kini, Garut pun mengakronimkan Intan dengan kepanjangan ‘Indah, Tertib, Aman, dan Nyaman’.
Jejak lain dari Garut, yakni kisah komedian kelas dunia, Charlie Chaplin yang sampai dua kali menginjakkan kaki di Garut. “Chaplin berkunjung ke Garut pada 1932 dan 1936,” kata sejarawan Garut, Warjita.
Bukti paling otentik perihal Charlie Chaplin yang pernah berkunjung ke Garut pada tahun 1932 terdapat pada arsip sejarah digital milik PT KAI melalui laman heritage.kai.id. Cerita mengenai kedatangan Charlie Chaplin pada tahun 1932 itu kabarnya sempat dimuat koran Get Niews van den Dag voor Nederland Indie yang terbit pada 29 Maret 1932.
Pria yang lahir di London, Inggris 16 April 1889 itu datang ke Garut dengan menggunakan kereta api dan tiba di Stasiun Garut kala itu. Setelah itu, Chaplin kabarnya bermalam selama satu hari di sebuah hotel bernama Grand Ngamplang.
Garut juga identik sebagai ‘kota dodol’ dan ‘kota domba’, merujuk dua komoditas khas kota di wilayah Priangan Timur ini. Jangan lupakan pula, kerajinan kulit di Pasar Sukaregang, yang dijajakan dalam bentuk jaket, dompet, sabuk, tas, dan lain-lain.
Selain itu, unik juga, pesan ‘Gurame Garang Asam’ di Restoran Kampung Muara Sunda, Jalan Raya Bayongbong kilometer 3, Kecamatan Garut Kota, disajikan dalam bambu, laksana tempat patrol atau kentongan.
Julukan ‘Swiss van Java’ dinobatkan pada Garut merujuk pada pemandangan alamnya yang indah layaknya Swiss. Garut punya deretan pegunungan yang luas hingga hamparan persawahan. Mirip dengan Pegunungan Alpen di Eropa.
‘Swiss van Java’ merupakan julukan yang diberikan wisatawan Eropa yang berkunjung ke Garut pada abad ke-19. Mereka menganggap Garut memiliki banyak kemiripan dengan Swiss dari sisi keindahan alam. Garut juga memiliki julukan lain seperti Garoet Mooi yang memiliki arti Garut Cantik.
Garut, referensi perjalanan wisata nan asyik. Kabupaten yang terus berbenah meski masuk 10 besar daerah termiskin dari 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat. Anda ingin berwisata tak jauh dari Jakarta dengan anggaran terjangkau? Cobalah datang ke Garut, rasakan pengalaman hidup tak terlupa bersama keramahan warganya.