Jakarta – Elit PDI Perjuangan Mayjen TNI (p) TB Hasanuddin menilai program makan siang dan susu gratis yang diusung pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tidak realistis.
Anggota Komisi I DPR RI bahkan menegaskan program tersebut adalah pembodohan untuk rakyat.
“Ini adalah pembodohan rakyat. Parahnya lagi, hal ini dapat membuka peluang tindak korupsi,” kata Hasanuddin, Minggu (17/12).
Berdasarkan kalkulasinya, pria yang akrab disapa Kang TB ini mengatakan, dalam satu tahun program makan siang dan susu gratis ini membutuhkan anggaran mencapai Rp365 triliun.
“Nah anggarannya dari mana? Ini perlu dipertanyakan karena jumlahnya sangat fantastis. Terlebih bila dibandingkan dengan anggaran TNI yang hanya Rp130 triliun pertahun. Anggaran TNI yang cuma Rp130 triliun per tahun saja seret apalagi sampai Rp365 triliun hanya untuk makan siang doang,” tegasnya.
“Anggaran TNI pun masih kembang kempis alias masih kurang. Idealnya di angka Rp230 triliun,” sambungnya.
Lebih jauh Kang TB menambahkan, jauh lebih baik bila rakyat diberi kemudahan berusaha mencari nafkah dan diberikan akses lapangan kerja seluas-luasnya, bukan hanya sekedar diberi makan siang.
“Berikan kailnya bukan ikannya agar rakyat dapat berusaha dan tidak menjadi beban negara,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Burhanuddin Abdullah mengatakan, biaya program makan siang dan susu gratis yang diusung Prabowo-Gibran mencapai Rp1 triliun per hari.
Sekedar informasi Burhanuddin Abdullah adalah mantan Gubernur Bank Indonesia yang pernah terjerat kasus korupsi alias koruptor.