Jakarta – Keluarga besar KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menggelar peringatan Haul Gus Dur ke-14 di Jalan Warung Silah Ciganjur, Jakarta Selatan pada Sabtu (16/12). Kegiatan yang mengangkat tema ‘Meneladani Budaya Etika Demokrasi Gus Dur’ ini, akan ditutup dengan penyampaian sebuah tuntutan yang dinamakan sebagai ‘Amanah Ciganjur’ oleh lima tokoh lintas agama dan budaya.
“Makanya nanti puncak acara kita mau menyampaikan Amanah Ciganjur yang akan dilakukan lima tokoh ada Ibu Kalina Supeli, ada Ibu Sinta Abdurahman Wahid, ada romo Beni Susetyo, ada Pendeta Gumar Gultom, dan bapak Lukman Hakim Syaifuddin yang kemarin sempat menjadi Menteri Agama ya itu untuk menyampaikan,” ujar Inayah Wulandari Wahid.
Inayah menjelaskan bahwa amanah tersebut adalah “pesan” demokrasi yang berasal dari budaya etika Gus Dur. Hal terpenting dari demokrasi ala Gus Dur adalah tentang budaya etika yang dipegang teguh, dijalankan, dan diperjuangkan. Gus Dur tidak menganggap demokrasi dan pemilu sebagai prosedur dan angka-angka elektoral, tetapi memiliki kandungan mandat nilai perjuangan harkat martabat manusia dan kesejahteraan.
“Demokrasi di sisi Gus Dur juga tak bisa dipisahkan dari budaya anti kekerasan dan ketaatan pada konstitusi,” pungkasnya.
Haul Gus Dur ke-14 ini dihadiri oleh berbagai tokoh, di antaranya Dubes Belanda Lambert Grijins, mantan Menlu Alwi Shihab, mantan Menag Lukman Hakim Saifuddin, serta Budayawan Butet Kertaradjasa. Sejumlah artis seniman juga turut meramaikan acara ini. Di antaranya Band Lorjhu’ dari Madura, Ria Pasar Kemis, Yati Pesek yang akan didapuk standup comedy bersama trio komedian santri Abioso Group.