Jakarta – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan elektabilitas Anies-Muhaimin (AMIN) dari dulu stagnan dan hanya begitu-begitu saja. Oleh karena itu dia menegaskan tak mungkin elektabilitas AMIN bisa mengalahkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Hal tersebut disampaikan Hasto menanggapi hasil survei litbang Kompas soal elektabilitas capres-cawapres yang berlaga di Pilpres 2024.
“Jadi kalau kita melihat dari pasangan Pak Anies, sejak dulu kan segitu saja,” kata Hasto.
Survei litbang Kompas sendiri mencatat pasangan Anies-Muhaimin 16,7% sedangkan pasan Ganjar Mahfud 15,3%. Angka yang belum menentukan pilihan adalah 28,7%
Menurut Hasto, PDIP ini kuat di Jawa Tengah. Hasil elektabilitas yang saat ini ditampilkan oleh lembaga survei justru malah membuat kader terpacu dan semangat.
Rakyat katanya sudah terlalu sering ditanya oleh lembaga survei. Belum lagi ada lembaga uang jadi alat pasangan calon. Makanya, angka 28,7% yang belum menentukan pilihan adalah yang menentukan masa depan.
“Kalau kita anggap percaya itu,ada 28 persen sehingga ini lah yang akan menentukan perubahan ke depan, karena itu lah dengan spirit di Banten saja yang dulu kita kalah, menunjukkan spirit seperti ini kami percaya bahwa Ganjar-Mahfud diterima di hati karena kami memiliki kekuatan nurani,” terangnya.
PDIP sendiri, kata Hasto, baru menyalakan mesin partai pada 10 Desember yang bertepatan dengan hari HAM sedunia. Milestone perjuangan dimulai di hari itu dan ia memprediksi akan terjadi perubahan pada akhir Desember 2023 dan awal Januari 2024. Ia yakin, pada akhirnya, pilihan masyarakat akan tertuju pada pasangan Ganjar-Mahfud.
“Maka 10 Desember kami jadikan sebagai milestone untuk menggelar seluruh kader-kader PDIP di akar rumput sehingga akhir Desember akan terjadi perubahan, dan Januari akan di tentukan pilihan pemimpin yang benar merakyat pemimpin yang benar-benar membawa perubahan Indonesia Kita yaitu Ganjar Mahfud,” pungkasnya.
Sebelumnya, Litbang Kompas melakukan survei pada 29 November hingga 4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak. Metode penelitian yaitu dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia. Sementara tingkat kepercayaan 95% dan margin of error penelitian +-2,65%.
Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan 39,3% suara, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) 16,7% dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md 15,3%. Sedangkan 28,7% belum menentukan pilihannya.