Bogor – Hari ke tigabelas kampanye Pemilihan presiden (Pilpres) dan Pileg 2024, Capres-Cawapres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menghadiri konsolidasi pemenangan di Sentul Internasional Convention Center (SICC) Bogor pada Minggu, 10 Desember 2023.
Hadir dalam kegiatan ini sejumlah pimpinan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) pendukung Prabowo-Gibran. Seperti Ketum Golkar Airlangga Hartarto.
Selain itu hadir pula Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, para kader partai dan relawan pendukung Prabowo-Gibran.
Tampak pula beberapa mantan pejabat negara seperti Jenderal Polisi (Purn) Sutarman, Komjen Pol (Purn) Ari Dono, mantan Menko Kesra, Aburizal Bakrie, mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan lainnya.
Acara yang bertemakan ‘Waktunya Indonesia Maju’ ini diawali dengan sambutan Ketua Tim Kampanye Nasional TKN Prabowo Prabowo-Gibran, Rosan P Roeslani.
Rosan mengatakan Pilpres bukanlah ajang untuk saling menjelekkan. Menurutnya , pesta demokrasi lima tahunan untuk memilih pemimpin bangsa harus dilakukan dengan riang gembira.
“Kampanye yang kita lakukan adalah kampanye yang positif, yang riang gembira, yang transparan, tidak menyebarkan hoaks dan tidak saling mengejek,” kata Rosan.
Dalam kesempatan ini, capres-cawapres Prabowo-Gibran juga menyampaikan pidato mereka di hadapan semua pendukungnya di SICC Bogor.
Acara tampak mewah dengan kehadiran pembawa acara duet Sule dan Andre Taulany. Saat ditanya Sule-Andre terkait kritikan atas gimmick joget-joget dalam penampilan mereka, Gibran balik mempertanyakan apa yang salah dengan joget.
“Nggak, emangnya apa yang salah dengan joget? Apa yang salah dengan gembira?” kata Gibran.
Gibran kemudian menanyakan apa yang salah apabila masyarakat berbahagia dan sejahtera.
“Sekarang saya tanya ya, boleh tidak masyarakat hidup gembira? Boleh tidak masyarakat makin sejahtera? Boleh tidak masyarakat makin bahagia?” tanya Gibran dijawab ‘boleh’ oleh para hadirin.
Prabowo mengakhiri pidatonya dengan pantun,
“Hidup rukun bersama tetangga, mari kita saling menyapa,
Kalau ada yang menjelekkan kita, mari kita jogetin saja…”
Pantun itu ditutupnya dengan joget gemoy ala Prabowo.