Jakarta – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta agar rencana uji coba Multi Lane Free Flow (MLFF) atau pembayaran tol nirsentuh di Jalan Tol Bali Mandara segera dilakukan pekan depan, tepatnya pada Selasa (12/12).
Adapun sebelumnya, uji coba MLFF sempat dijadwalkan berlangsung pada 1 Juni 2023 tapi tak kunjung dilakukan.
“Saya apresiasi atas berbagai kemajuan positif dan progresif, namun tolong ingat bahwa MLFF sudah menjadi arahan Presiden Joko Widodo” kata Moeldoko dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (9/12).
Dia lalu menjelaskan, Jokowi telah berkomunikasi dengan Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban terkait MLFF. Ia menyampaikan bahwa adanya kerja sama ini menjadi gerbang awal Indonesia untuk masuk ke Uni Eropa.
Nantinya dalam praktik uji coba, dia meminta semua pihak yang terlibat untuk terus melakukan evaluasi secara berkala.
Dengan begitu, berbagai kendala selama uji coba berlangsung dapat segera dicarikan solusi yang tepat dan cepat.
“Langkah tengahnya, cek satu pintu lalu dalam 1 sampai 2 minggu evaluasi jika sudah clear buka lagi, gerak cepat dan jangan berkutat di kendala teknis terus,” ujarnya.
Perihal uji coba yang akan digelar pekan depan, PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) telah memasang perangkat sensorik, kamera, dan berbagai kebutuhan teknis lainnya pada satu dari tiga gerbang tol di Jalan Tol Bali Mandara.
Lalu untuk sisanya, pihak RITS memerlukan dukungan perizinan dan serah terima lokasi pekerjaan (site handover) dari Ditjen Bina Marga, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), dan Jasa Marga.
“Sistem kami [MLFF] sudah siap dan kami juga siap menerima arahan dari Kementerian PUPR. Kita berusaha semaksimal mungkin dalam mengakomodasi ekspektasi dari pihak PUPR serta Jasa Marga,” ujar Direktur Utama PT RITS Atila Keszeg.
Direktur Operasi Jasa Marga Fitri Wiyanti menyatakan pihaknya berfokus pada penerapan sistem MLFF agar tidak mengganggu sistem pelayanan dan transaksi jalan tol.
Maka dari itu, diperlukan koordinasi serta evaluasi berkala dengan pihak RITS untuk kelancaran penerapan pembayaran tol nir-sentuh tersebut.
“Seluruh fase asesmen untuk teknologi apapun itu sama, kami pastikan terus berpartisipasi aktif dalam modernisasi sistem transaksi tol ini,” jelas Fitri.
Adapun Kementerian PUPR dan RITS telah sepakat untuk menerapkan transisi menggunakan barrier (barrier transition), sebagai jawaban atas kekhawatiran Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terkait potensi kehilangan pendapatan tol.