Grobogan – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menemukan lithium di wilayah Bledug Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah. Hal tersebut disampaikan Koordinator Mineral Pusat Sumber Daya Mineral Batu Bara dan Panas Bumi Badan Geologi Kementerian ESDM Moehammad Awaluddin saat menghadiri acara Kolokium dan Diseminasi Informasi Geologi di Hotel Jayakarta, Jakarta Barat, Kamis (7/12).
Awaluddin mengatakan bahwa sumber daya lithium yang ditemukan di wilayah tersebut berasal dari brine system atau lumpur dan air. Meski sampai saat ini belum dapat dipastikan jumlahnya, perkiraan sementara menyebut potensi lithium di situ mencapai 1.000 PPM. Angka ini jauh melebihi kandungan yang dimiliki lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur.
“Yang menurut kita lebih menarik (dibanding lumpur Lapindo) itu justru di Bledug Kuwu. Itu di Grobogan, Jawa tengah. Makanya kita fokus di sana. Jadi kalau di Lumpur Sidoarjo dibandingkan dengan data kita di Bledug Kuwu, itu sangat menarik Bledug Kuwu,” katanya.
Penelitian kandungan mineral di Beldug Kuwu sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 2020, tetapi terhenti Karen pandemic Covid-19. Kini setelah pandemic berlalu, penelitian kembali dilanjutkan dan mengungkap beberapa temuan menarik.
Lithium saat ini menjadi salah satu mineral yang paling dibutuhkan. Terutama oleh industri kendaraan listrik sebagai bahan pembuat baterai. Mengingat pesatnya pertumbuhan kendaraan listrik, diperkirakan permintaan lithium akan naik hingga 42 persen.
“Kita lihat berapa potensi yang ada hari ini termasuk di Kalimantan, di Babel, di Sumatera, termasuk di Bledug Kuwu. Mungkin dulu gak dilihat tapi hari ini semua pakai baterai listrik, segala macam mobil pakai,” tambahnya.
Selain lithium, Bledug Kuwu juga terindikasi memiliki kandungan Boron. Mineral ini bisa dimanfaatkan untuk teknologi bahan bakar hidrogen.