Jakarta – Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menyatakan bahwa saat ini mereka sedang menarik calon investor asing untuk menggarap jaringan transportasi di IKN, yaitu bus tanpa awak atau autonomus vehicle.
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital, Badan Otorita IKN Mohammed Ali Berawi mengatakan, autonomous vehicle nantinya bakal menjadi angkutan transportasi umum masal untuk mendukung mobilitas masyarakat di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Badan Otorita bakal menggandeng perusahaan lokal untuk terlibat di dalamnya.
“Itu (autonomus vehicle) kita sudah coba tekno provider yang punya kemampuan sistem sensornya, itu kita kerja samakan dengan perusahaan lokal. Misal, yang potensi dikerjasamakan nanti dengan perusahaan Damri dan Bluebird,” kata Ali usai menghadiri acara Sweden-Indonesia Sustainability Partnership (SIPS) di Jakarta, Jumat (8/12)
Menurutnya, dengan menggandengnya perusahaan lokal akan terjadi semacam transfer teknologi yang dapat dipelajari oleh Indonesia untuk mengembangkan sendiri di masa depan.
Sehingga nantinya Indonesia tidak hanya menjadi market saja bagi investor asing, tapi juga terlibat dalam pengembangannya.
“Mau saya ada peningkatan kapasitas perusahaan, peningkatan SDM kita dengan pengembangan bersama. Jadi yang dikembangkan di IKN ini co-creation, enggak hanya ambil produknya tapi ada pengembangan bersama,” kata dia
Ali menambahkan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan penyedia teknologi dan tak ada keberatan jika harus menggarap bersama dengan perusahaan lokal.
“Kita sudah ketemu sama tekno provider luar, mereka sudah oke kerja sama dengan perusahaan nasional. Saya sudah diskusi dengan Dirut Damri dan pihak Bluebird, mereka juga bersedia,” ucap Ali.
“Ini akan kita uji cobakan, kita testing, itu dari pihak Indonesia maupun luar negeri sudah oke. Nanti kami cari waktu ketemu lagi untuk mempertemukan banyak pihak ini,” imbuhnya.