Solo – Siti Atikoh Supriyanti, istri capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, menunjukkan kemampuannya berpidato dengan berbahasa Jepang dan Inggris. Hal itu terjadi ketika sebagai Dewan Kehormatan Asosiasi Studi Jepang di Indonesia (ASJI), Siti Atikoh hadir dan memberikan sambutan dalam acara ASJI Annual, Internasional Symposium dan Seminar On Japanese Studies In Indonesia.
Acara itu dilaksanakan di Kompleks Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (7/12/2023).
Acara ini sendiri bertema Human Security Issues: Revisiting the Concept of Human Security from the Perspectives of Japan and Indonesia.
Berdasarkan pantauan, Atikoh hadir dengan menggunakan pakaian batik berwarna keemasan, dengan kerudung berwarna krem kecoklatan dan terlihat anggun.
Ia terlihat duduk satu meja dengan jajaran pengurus ASJI lainnya termasuk Chairman ASJI Julian Aldrin Pasha, hingga Mr. Yuichi Takahashi sebagai Director General of Japan Foundation Jakarta.
Satu persatu para tamu yang hadir memberikan sambutannya. Hingga akhirnya Atikoh diberikan kesempatan untuk menyampaikan sambutannya dalam acara ini.
Menariknya mengawali sambutan Atikoh sengaja menggunakan bahasa Jepang. Ia menyampaikan, di awal sambutannya itu, jika dirinya merasa sangat senang bisa berkumpul dalam acara tersebut.
“Minasan, konnichiwa! Watashitachi wa kyou, koko ni irasshaimashite, ureshii desu! Hajimemashite, Atikoh hingga moushimasu. Kyou wa minna de tanoshiku issho ni sugosou to omotteimasu,” kata Atikoh berbahasa Jepang.
Jika diartikan dalam bahasa Indonesia pernyataan Atikoh tersebut yakni “Senang sekali bisa bersama Anda semua di sini; Aku harap kita berbahagia bersama hari ini,” katanya.
Sontak Atikoh yang berbahasa Jepang ini mengundang respons riuh dan tepuk tangan dari para tamu yang hadir dalam acara tersebut.
Selanjutnya, Atikoh menyampaikan pidato dengan memakai bahasa Inggris. Dalam pidatonya, ia menyampaikan jika dirinya senang bisa berbicara dengan tema Human Security. Ia juga menyinggung eratnya kerja sama antara Indonesia dengan Jepang.
“Saat kita menghadapi berbagai tantangan, seperti bencana alam, pandemi, dan ketidakpastian ekonomi, kita harus bekerja sama untuk mengatasi permasalahan ini dan memastikan kesejahteraan warga negara kita,” ungkap Atikoh.
Mengakhiri sambutannya, Atikoh kembali memakai bahasa Jepang. Ia menyampaikan, ucapan terimakasihnya kepada para tamu yang hadir dalam kesempatan tersebut.
“Minasan, gochisosama deshita. Kokoro kara osewa ni narimashita. Kondo, mata no okoshite no oai de, arigatou gozaimashita,” kata Atikoh
Yang artinya: “Terima kasih banyak atas waktu Anda hari ini. Senang sekali bisa berada di sini bersama Anda semua.”
Sebagai informasi, Siti Atikoh yang merupakan istri Ganjar Pranowo mengeyam pendidikan Strata 1 atau S1-nya di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Namun, Atikoh sangat erat hubungannya dengan Jepang lantaran diri meneruskan studi Strata 2 (S2) di Universitas Tokyo dengan mengambil jurusan kebijakan publik. Universitas itu adalah salah satu yang tertua, didirikan pada tahun 1877.
University of Tokyo bahkan dianggap sebagai universitas paling selektif dan bergengsi di Jepang dan termasuk salah satu universitas terbaik di dunia. Pada tahun 2021, tercatat 17 perdana menteri Jepang adalah lulusan kampus tersebut. Termasuk 18 penerima Hadiah Nobel, empat penerima Hadiah Pritzker, lima astronot, adalah lulusan kampus itu.