Jakarta – PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) secara resmi mengumumkan komitmennya untuk memberikan dividen dari hasil laba tahun buku 2023 kepada para pemegang saham pada 2024.
“Range pembagian dividen akan sampai 20% dari core profit bersih JSMR” kata managemen perseroan mengutip siaran pers, Selasa (5/12)
Sebagai informasi, core profit Perseroan hingga Kuartal III Tahun 2023 adalah sebesar Rp1,86 Triliun, meningkat sebesar 84,9% dibandingkan dengan tahun lalu.
“Soal bisa lebih dari 20% atau tidak, itu tergantung diskusi dengan Kementerian BUMN,” kata Operation and Maintenance Management Group Head Jasa Marga Atika Dara Prahita dalam konferensi pers, Senin (4/12)
Adapun manajemen JSMR berkomitmen untuk menjaga kesinambungan dari pembagian dividen, terutama dalam besaran dividen nominal, yang dapat didistribusikan kepada pemegang saham.
Sebagai informasi, pada 2020 dan 2021 atau selama pandemi Covid-19, perseroan terpaksa mentiadakan membagikan dividen.
Namun, pada 2022, saat kinerja mulai kembali pulih, JSMR memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp549 miliar.
Mengenai kinerja keuangan, per kuartal III2023 perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp5,97 triliun.
Sebesar Rp4,1 trilliun dari laba bersih merupakan dampak dari pemenuhan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 22 tentang Kombinasi Bisnis sehubungan konsolidasi kembali PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), dan PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) melalui akuisisi saham PT Lintas Marga Jawa (LMJ) oleh PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) di bulan Juli 2023.
Sementara itu, pendapatan usaha JSMR tercatat sebesar Rp11 triliun atau tumbuh 7,7%, yang merupakan kontribusi dari kinerja pendapatan tol sebesar Rp9,8 triliun yang meningkat 5,1% dari kuartal III-2022, serta kontribusi kinerja pendapatan usaha lain sebesar Rp1,2 triliun atau naik 34,8% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, realisasi EBITDA perseroan juga meningkat, yaitu mencapai Rp6,8 triliun, meningkat 5,7% dari kuartal III-2022 dengan realisasi EBITDA margin mencapai level 62,1% di tengah pengoperasian ruas-ruas jalan tol baru dan peningkatan mobilisasi masyarakat yang menjadi katalis positif atas kenaikan volume lalu lintas perseroan.