Jakarta – Anies Baswedan mengungkapkan Indonesia harus memiliki lima pilar sebagai pedomannya. Dengan demikian Indonesia memiliki kesiapan menghadapi tatanan global serta kemampuan menghadapi berbagai dinamika internasional. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Conference on Indonesian Foreign di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12).
Pilar yang pertama adalah pertahanan yang adaptif. Indonesia harus mempunyai strategi pertahanan yang jelas. Peningkatan kualitas dan kuantitas alutsista harus diperhatikan.
Pilar kedua adalah ekonomi berkeadilan. Negara yang kuat lahir dari ekonomi dan rakyat yang makmur sejahtera. Maka pembangunan ekonomi kerakyatan harus berlandaskan keadilan dan kesetaraan.
Pilar ketiga adalah lingkungan yang lestari. Setiap pembangunan harus dilakukan dengan mempertimbangkan kelangsungan ekosistem yang ada di lingkungan. Seperti pengunaan energy terbarukan atau penataan lingkungan yang eco-friendly.
Keempat adalah brand of Indonesia. Produk-produk lokal harus didorong serta diberi kesempatan untuk berkembang agar nantinya mampu bersaing di pasar global. Di industry kuliner, misalnya,
Pilar kelima adalah diplomasi proaktif yang inklusif. Indonesia butuh kegiatan diplomasi yang lebih inklusif dan terbuka. Keterlibatan kaum muda nantinya akan dimaksimalkan.
Selanjutnya dalam konteks hubungan internasional, Indonesia harus membangun kedekatan kepada semua pihak, seperti Amerika Serikat, China, Uni Eropa (EU), dan negara-negara lain secara berimbang. Terkait China, Indonesia akan tetap mempertahankan kebjakan One China Policy.