Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel secara resmi telah mengakuisisi 99 persen saham PT Gane Tambang Sentosa (GTS) yang berada di Pulau Obi Halmahera Selatan, Maluku Utara senilai Rp 7,9 miliar.
Akuisisi 99 persen saham PT Gane Tambang Sentosa akan meningkatkan sumber daya dan cadangan bijih nikel menjadi 302 juta wmt, sehingga menjadikan Harita Nickel sebagai perusahaan tambang nikel terbesar ke-5 di Indonesia berdasarkan sumber daya, demikian dikutip dari keterangan resmi, Kamis (30/11)
PT Gane Tambang Sentosa memiliki konsesi tambang nikel yang belum beroperasi dengan luas area sebesar 2.314 hektar dengan masa berlaku izin usaha pertambangan (IUP) hingga 204. Perseroan akan melakukan aktivitas pengeboran untuk mengetahui besaran cadangan dan sumber daya bijih nikel.
Pada saat bersamaan, Harita Nickel juga meningkatkan kepemilikan saham di PT Gane Permai Sentosa dari semula 70 persen menjadi 99 persen.
Selain dapat meningkatkan sumber daya dan cadangan bijih nikel perseroan, akuisisi senilai Rp 48,8 miliar diharapkan dapat memperkuat kontribusi finansial terhadap perseroan.
Pada akhir November 2023, Trimegah Bangun Persada memiliki estimasi cadangan bijih nikel sekitar 302 juta wmt. Dengan melakukan eksplorasi lebih lanjut pada 4 tambang yang dimiliki yaitu PT Obi Anugerah Mineral, PT Jikodolong Mega Pertiwi, PT Karya Tambang Sentosa, dan PT Gane Tambang Sentosa, cadangan bijih nikel yang dibutuhkan oleh anak usaha Harita Nickel akan meningkat.
PT GTS dan PT GPS adalah perusahaan afiliasi dari Harita Nickel. Transaksi akuisisi telah dilakukan secara transparan sesuai dengan penilaian dari lembaga independen dari KJPP yang ditunjuk