Jakarta – Pilihan cara dan lokasi membeli mobil bekas kian beragam. Salah satunya yang sedang populer adalah melalui balai lelang.
Membeli melalui balai lelang mulanya banyak hanya diketahui oleh para pedagang mobil bekas. Sebab, kendaraan ditawarkan dengan kondisi ”apa adanya” dan memiliki harga di bawah pasaran.
Risikonya, kondisi fisik kendaraan harus diperiksa dengan teliti sebelum lelang penentuan harga dimulai. Setelah mendapatkan harga jadi, pembeli dengan cara ini harus menebus dan kemudian membawa kendaraan yang dimenangkan.
Bicara soal lelang mobil bekas, balai JBA Indonesia berhasil melego sekitar 105 ribu kendaraan roda empat dan 145 untuk roda dua, sedangkan untuk penjualan roda empat dan roda dua mencapai 78 ribu. Pencapaian itu terjadi dalam kurun waktu Januari hingga Oktober 2023.
“Angka pencapaian mobil dan motor sama-sama meningkat tahun ini. Melihat peningkatan ini, kami optimis dapat mempertahankan pencapaian ini dengan fokus pada operasional layanan di jaringan lelang kami untuk para peserta lelang dan inovasi pendekatan sales kepada pemilik kendaraan,” kata Chief Operating Officer PT JBA Indonesia, Deny Gunawan, Rabu (29/11).
Dalam menangani pencapaian positif di tahun ini, lanjut Deny, pihaknya berencana untuk membuka lelang secara hybrid di berbagai kota di Indonesia. Sehingga, proses membeli mobil bekas dengan cara ini bisa mengakomodasi keinginan yang terus berkembang dari berbagai wilayah Tanah Air.
“Kami juga akan mulai membuka kembali lelang floor/offline di berbagai cabang di luar Jawa dan Sulawesi yang sejak pandemi menjadi lelang berbasis daring sepenuhnya,” jelas dia.
Dalam hal ini, kegiatan lelang offline akan diadakan di berbagai cabang mereka yang berada di Medan, Palembang, Pekanbaru, Lampung, dan Balikpapan. Kelima cabang tersebut selama pandemi mengadaptasi lelang daring secara keseluruhan tiap minggunya.