Jakarta – Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar mengkritik kinerja pemerintah terkait pemberantasan kemiskinan. Cak Imin mengatakan, pemerintah terlalu banyak rapat ketimbang bekerja untuk membenahi kemiskinan.
Hal tersebut disampaikan Cak Imin saat mengawali kampanye perdananya di Gor Wringin Rejo, Mojokerto, Jawa Timur, Selasa (28/11/2023).
“Negeri ini kaya untuk penanganan stunting besar, untuk menangani kemiskinan besar. Tapi kebanyakan rapatnya ketimbang penanganannya,” ujar Muhaimin saat kampanye
Dia mengatakan, ada banyak dana yang bisa digunakan untuk memberantas kemiskinan dan membenahi kesehatan ibu dan anak. Cak Imin lantas menyinggung polemik yang sempat terjadi di awal Januari lalu.
Saat itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Azwar Anas, sempat mengatakan dana kemiskinan Rp 500 triliun banyak digunakan untuk rapat.
Belakangan, Azwar mengklarifikasi tak semua dana dipakai untuk rapat namun banyak dana yang belum terserap sesuai kebutuhannya.
“Biaya rapatnya itu, ini yang ngomong menteri, bukan saya. Biaya rapat untuk kemiskinan, rapat saja lho, itu Rp 500 triliun, eh Rp 500 miliar, lah kok rapat saja mahal-mahal,” tutur Muhaimin.
Di depan Jaringan Perempuan Nahdliyin di Mojokerto, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berjanji jika terpilih, bakal menyalurkan dana kemiskinan secara efektif. Terutama, disalurkan paling banyak untuk ibu hamil.
“Insya Allah Amin (Anies-Muhaimin) menang, rapat dibatasi. Anggaran harus langsung digunakan untuk ibu-ibu yang sedang menjadi tanggung jawab negara menyiapkan kehamilan dan menyiapkan kelahiran,” imbuh dia.