Jakarta – “Panjang umur pejuang KRL” merupakan istilah yang cukup sering digunakan di media sosial. Istilah tersebut datang karena perjuangan penumpang KRL sangat besar, mereka harus berdesak-desakan bahkan berebutan untuk masuk ke KRL walaupun sudah penuh. Belum lagi jalan menuju stasiun KRL yang aksesnya terkadang masih sulit dan macet karena KRL melewati jalanan kendaraan bermotor.
Kini keresahan penumpang KRL bisa berkurang setidaknya satu, berkat fitur baru yang dikeluarkan pihak KAI. Fitur tersebut adalah fitur cek kepadatan gerbong dan stasiun, nantinya penumpang bisa melihat angka kepadatan gerbong kereta. Maka penumpang bisa memilih gerbong sesuai dengan keinginannya, bisa memilih gerbong mana yang lebih lega atau sepi, sehingga kenyamanan tercipta selama perjalanan.
Cek kepadatan ini bisa dilihat dari aplikasi KAI Access pada fitur C-Access. Maka harus dipastikan penumpang KRL sudah memiliki aplikasi ini agar kenyamanan yang diharapkan bisa dirasakan oleh penumpang. PT KAI sendiri berharap dengan adanya fitur ini, penumpukan penumpang di satu gerbong bisa terurai, sehingga antar gerbong menjadi kepadatannya merata. “Ini kita kenapa kita develop ini, karena kebiasaan temen-temen (penumpang KRL tidak menyebar. Biasanya turun tangga, di eskalator, ya udah berdirinya di sekitar itu sehingga di gerbong-gerbong tertentu, di kereta-kereta tertentu yang penuh. Padahal di kereta yang lain masih ada yang longgar,” ungkap Asdo Atriviyanto, Direktur Utama PT KAI.
Untuk fitur ini akan ada kolaborasi dengan Google, hal ini menandakan keseriusan KAI untuk memprioritaskan kenyamanan penumpangnya. Selain untuk hal kenyamanan, fitur ini juga diharapkan mampu meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan transportasi publik terutama KRL. Kebanyakan masyarakat tidak mau berdesak-desakan di KRL sehingga menghindari penggunaan KRL. Namun dengan fitur ini diharapkan tidak ada lagi yang malas menggunakan KRL karena terlalu penuh atau takut tidak kebagian tempat.
Sosialisasi aplikasi ini akan dilakukan pada Minggu, 3 Desember 2023 melalui gelaran musik “Mangkunegara Garden Orchestra”di Surakarta, Jawa Tengah. Mari kita tunggu dan gunakan fitur ini demi transportasi umum yang lebih baik.
*) Maria Fiorenza Ardhani, mahasiswi, pengguna transportasi publik di Jakarta