Jakarta – PKS (Partai Keadilan Sejahtera) menolak pemindahan ibukota negara ke Kalimantan. Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman dalam acara Rakernas PKS di Hotel Bumiwiyata, Depok, Minggu (26/11). Dalam acara tersebut, PKS meluncurkan program kampanye gagasan bertajuk Jakarta Tetap Ibukota Negara.
“Salah satu ide gagasan ataupun kampanye kinerja PKS adalah PKS akan menyatakan jika PKS menang ibu kota negara tetap Jakarta,” katanya.
Pemikiran ini bukanlah sesuatu yang baru. Sedari awal PKS memang menolak RUU IKN. Bila nanti ibukota batal pindah, proyek-proyek yang sedang berjalan di IKN akan tetap diteruskan. Namun fungsinya akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dengan konsep green economy.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu menjelaskan penolakan pemindahan ibukota didasari dilandasi pertimbangan matang dari para akademisi serta aspirasi masyarakat. Setidaknya ada tiga alasan penolakan. Pertama, Jakarta adalah kota yang memiliki sejarah panjang. Banyak peristiwa penting dalam sejarah Indonesia terjadi di kota itu. Kedua, pemindahan ibukota bukanlah cara yang tepat untuk melakukan pemerataan pembangunan. Ketiga, pembangunan seharusnya dilakukan berkelanjutan demi melestarikan lingkungan dan ekologi.
“Mudah-mudahan ini akan juga diakomodir oleh pak Anies dan juga bisa dipahami oleh partai-partai lain,” harapnya.
Anies Badwedan yang juga hadir dalam acara tersebut langsung berkomentar. Menyebut Indonesia membutuhkan pemerataan pertumbuhan. Jangan sampai membangun di satu lokasi, tapi muncul ketimpangan di tempat lain.
“Pembangunan itu dilakukan bukan hanya di satu lokasi, tapi di banyak lokasi,” ujar capres nomor urut satu ini.