Jakarta – Kampanye Pilpres 2024 akan segera dimulai pada Selasa (28/11) minggu depan. Namun, masing-masing paslon sudah berupaya keras untuk menarasikan kubunya menang dalam satu putaran saja, tak terkecuali capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Pakar komunikasi politik sekaligus Direktur Nusakom Pratama Institute Ari Junaedi mengatakan potensi terjadinya Pilpres 2024 berlangsung dalam satu atau dua putaran memang bisa saja terjadi, mengingat hajatan demokrasi tersebut diikuti 3 pasangan calon dimana massa pendukungnya saling tumpang tindih.
Adapun 3 calon yang akan ikut berkontestasi di Pilpres 2024 adalah pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin), pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Ari menjelaskan masing-masing paslon juga saling mengklaim basis kemenangan di setiap wilayah. Misalnya Jawa Tengah yang diklaim sebagai kandang “banteng” alias PDIP juga diakui sebagai basis pendukung Jokowi dan Gibran.
Jawa Timur yang diklaim sebagai basis Nahdlatul Ulama juga saling diklaim daerahnya Cak Imin dengan Anies Baswedan serta Mahfud dengan Ganjar
“Hanya saja klaim Pilpres 2024 berlangsung satu putaran yang didengungkan oleh kubu Prabowo – Gibran saya kira sangat naif mengingat patut diduga ada rekayasa hasil survei dari sejumlah lembaga survei yang terkesan diorkestrasi,” kata Ari Junaedi, Sabtu (25/11).
Pengajar di berbagai Universitas ternama Tanah Air itu justru khawatir nantinya Pilpres 2024 akan menghasilkan presiden dan wakil presiden “produk survei pesanan” dengan presiden dan wakil presiden hasil Pilpres versi penghitungan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Mindset Pilpres 2024 berlangsung satu putaran jelas dimainkan oleh pihak yang tidak ingin kalah dan tidak ingin dikalahkan. Menurut saya cara-cara tidak biadab dengan memanfaatkan pelacur-pelacur akademis yang mengakali hasil survei adalah kemunduran demokrasi,” tegas Ari.
Sebelumnya, sejumlah lembaga survei secara masif mengeluarkan hasil kajiannya mengenai elektabilitas pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024 yang menarasikan kemenangan pasangan Prabowo-Gibran.
Misalnya, hasil survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang dirilis pada Senin (20/11). LSI menyebut Prabowo-Gibran mengungguli Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Hasilnya, Prabowo-Gibran: 40,3 persen, Ganjar-Mahfud MD: 28,6 persen, Anies-Muhaimin: 20,3 persen, dan 10,8 persen belum menentukan pilihan.
Kemudian, survei dari Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) yang dilakukan pada 9-13 November 2023 menunjukkan hasil Anies-Muhaimin: 24,00 persen, Prabowo-Gibran: 34,25 persen, dan Ganjar-Mahfud: 38,75 persen.
Sementara itu, responden yang tidak tahu atau tidak menjawab: 3,00 persen. Jumlah responden dalam survei sebanyak 1.300 responden dengan margin of error sebesar 2,83 persen.