Jakarta – Cawapres nomor urut 02 sekaligus Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka disebut-sebut menggunakan ijazah palsu untuk klaim pendidikan tinggi di Australia.
Salah seorang pegiat media sosial, atas nama akun X, @DokterTifa mengklaim Gibran hanya lulusan setara kursus (D1), bukan perkuliahan S-1.
Melalui unggahan di X, Dokter Tifa membagikan tangkapan layar judul berita terkait tanggapan Gibran mengenai tudingan ijazah palsu Oktober 2022 lalu. Artikel yang dimaksud berjudul “Sindir Dokter Tifa Perihal Ijazah Palsu, Gibran: Coba Fotonya Dianalisa Siapa Tahu Hasil Editan.
“Dokter Tifa lalu mengamini ‘tantangan’ dari Gibran untuk mengulik kebenaran foto wisudanya di UTS. Dari pada fokus pada keaslian foto, ia lebih tertarik mengulik jenis pendidikan yang ditempuh Gibran di kampus bergengsi itu.
“Bran @gibran_tweet, ijazah kursusmu dari Insearch UTS mana coba tak lihat. Insearch setahuku artinya program atau kursus untuk persiapan masuk UTS,” tulis Dokter Tifa, Jumat, (17/11).
“Misalnya mengeluarkan ijazah, levelnya hanya D1 alias kursus. Jadi sebenarnya kamu itu di Australia kuliah apa cuma kursus tow?” katanya lagi.
Dokter Tifa menjelaskan lebih lanjut, menurut hasil pengamatan dan penelusurannya, program yang Gibran ambil itu setara Diploma Satu (D1) alias kelas vokasi yang paling singkat masa studinya.
“Saya disuruh @gibran_tweet analisa foto ini. OK. Insearch UTS, program persiapan masuk University Technology Sidney. Dia keluarkan sertifikat kursus atau ya setara D1 lah,” ujar Dokter Tifa.
“Artinya ‘wisudawan’ adalah penerima sertifikat kursus, bukan ijazah bachelor atau sarjana (S1) UTS,” sambungnya.
Anak sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu belakangan kerap menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan publik. Terutama setelah diusung menjadi cawapres Prabowo Subianto, dan dihadapkan kisruh putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Dengan sentimen kurang baik yang menerpa Gibran sejak Anwar Usman dipecat dari jabatan Ketua MK lantaran meloloskan dia jadi cawapres, Gibran kembali mendapatkan isu miring.