Jakarta – Calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo menyinggung soal ‘drakor’ alias drama korea yang sangat menarik tapi seharusnya tak perlu terjadi. Pernyataan itu disampaikan Ganjar dalam giliran pidato usai penetapan nomor urut capres-cawapres. Pidato Ganjar pun terhenti saat terdengar suara riuh dari pendukung yang hadir.
“Tapi beberapa hari ini kita sedang disuguhkan menonton drakor yang sangat menarik, publik …,” ucap Ganjar yang terhenti karena terdengar suara riuh.
Ganjar kemudian meminta pendukungnya untuk tenang. Dia kemudian melanjutkan pidatonya.
“Drama-drama itu lah yang sebenarnya tidak perlu terjadi,” ucapnya
Ganjar mengatakan pengundian nomor urut ini menjadi awal perayaan demokrasi melalui Pemilu. Ganjar kemudian bicara soal kegelisahan masyarakat.
“Demokrasi harus kita pastikan bahwa demokrasi bisa baik meskipun sekarang belum baik-baik saja,” ucapnya.
Ganjar mengaku senang mendapat nomor urut tiga. “Ini sesuai sila ketiga, persatuan Indonesia,” kata Ganjar di Gedung KPU. Capres yang diusung PDIP, Partai Perindo, PPP dan Partai Hanura ini juga mengajak masyarakat untuk menjaga demokrasi di Tanah Air.
Pidato Ganjar di KPU ini seolah berbalas pantun dengan Jokowi. Sebelumnya, saat menghadiri HUT ke-59 Partai Golkar, 6 November lalu, Jokowi mengatakan menyebut terlalu banyak drakor jelang Pilpres 2024.
Maksud dari Jokowi adalah jelang Pilpres 2024 harusnya bisa berkompetisi politik yang wajar. Salah satunya adalah dengan beradu gagasan yang tidak memecah belah dan membangun solusi mengatasi permasalahan bangsa.
“Yang saya lihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya. Mestinya pertarungan gagasan, mestinya pertarungan ide, bukan pertarungan perasaan,” katanya.