Jakarta – Baliho bergambar Capres Ganjar Pranowo di Pematang Siantar, Sumatera Utara (Sumut) dicopot paksa oleh oknum yang diduga dari jajaran Satpol PP setempat.
Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengaku marah atas insiden tersebut.
“Kami sangat kesal dan marah. Begitu banyak kejadian yang mencederai proses demokrasi,” kata Todung, Sabtu (11/11).
Todung mengatakan pemasangan baliho pasangan capres dan cawapres sangat wajar saat masa pemilu datang. Namun, ia merasa hanya baliho dari pasangan Ganjar-Mahfud Md yang diturunkan.
TPN juga akan meluncurkan pos pengaduan untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali. TPN turut mendesak aparat untuk bersikap netral dalam pemilu 2024 mendatang.
“Kita harus terus menerus berteriak soal netralitas aparat,” ujarnya.
Todung mengatakan jika aparat tidak netral akan menimbulkan gejolak di masyarakat. Dia juga menilai legitimasi pemenang pemilu tidak akan diakui jika adanya sikap tidak netral dari para aparat penegak hukum.
“Ujung tindakan ketidaknetralan aparat pasti nantinya akan bermuara ke sengketa pemilu. Kalau pemilu ini cacat maka legitimasi hasil pemenang pemilu tidak akan diperoleh,” jelas Todung.
“Kalau ini terjadi akan membuat saya sedih melihat Pemilu 2024. Apa kita akan biarkan bangsa ini mundur? Tidak!,” sambungnya.