Harga cabai rawit merah tertinggi tercatat di Maluku Tenggara mencapai Rp 150 ribu per kg, di susul Kabupaten Tanimbar di Maluku Rp 140 ribu per kg, dan kabupaten Seram Bagian Timur Rp 106 per kg.
JAKARTA (Limapagi.id): Harga cabai di sejumlah daerah terus mengalami kenaikan yang tinggi.
Kenaikannya bahkan menyentuh angka Rp150 ribu per kilogram (kg).
Harga cabai rawit merah di Maluku Tenggara bahkan mencapai Rp 150 ribu per kg.
Harga cabai rawit merah tertinggi tercatat di Maluku Tenggara mencapai Rp 150 ribu per kg, di susul Kabupaten Tanimbar di Maluku Rp 140 ribu per kg, dan kabupaten Seram Bagian Timur Rp 106 per kg.
Harga cabai rawit merah juga mencapai Rp 100 ribu per kg di Kabupaten Mappi dan Fakfak, Papua dan Papua Barat.
Di Semarang, Jawa Tengah, harga cabai merah keriting juga tembus Rp100 ribu per kg.
Sejumlah emak-emak pun menyikapi mahalnya harga cabai ini dengan berbagai cara.
Di sisi lain, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai bahwa kenaikan harga cabai rawit merah yang di beberapa daerah telah menyentuh Rp100 ribu per kilogram sebagai fenomena yang sesekali terjadi untuk membantu petani.
“Cabai ‘enggak’ apa-apa mahal sekali-sekali,” kata Zulkifli kepada awak media di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (7/11/2023).
Zulkifli menilai tidak masalah apabila harga jual cabai rawit di pasaran mengalami kenaikan beberapa kali dalam setahun. Hal tersebut demi membantu petani agar tidak terlalu merugi sehingga memungkinkan menjual tanah atau lahan pertanian mereka untuk bertahan.
“Dalam setahun beberapa kali naik ‘enggak’ apa-apa karena kalau murah sekali juga mereka akan jual tanahnya,” ujar Mendag.
Sementara itu Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan lonjakan harga cabai rawit di beberapa daerah terjadi karena penurunan produksi akibat El Nino dan belum masuknya panen raya.
Arief mrngstakan, pihaknya akan melakukan intervensi stabilisasi harga melalui fasilitas distribusi pangan dengan mengirim cabai dari daerah sentra Sulawesi Selatan ke daerah kekurangan pasokan di Jakarta. n (DBS)