Jakarta – Survei yang dilakukan Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC) menyebut pemilih milenial dan Gen-Z lebih condong menyukai sosok bakal calon wakil presiden (bacawapres) Mahfud MD ketimbang Bacawapres Gibran Rakabuming Raka.
Seperti deiketahui, ada tiga bakal capres-cawapres yang akan bertarung di kontestasi Pilpres 2024 mendatang yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Pendiri SMRC, Saiful Mujani mengutip data survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 2-8 Oktober 2023, dengan responden 1620 orang dan margin of error sekitar 2,5 persen.
Dalam hasil survei itu dipetakan terdapat 24,3 persen pemilih Gen-Z atau yang lahir setelah 1996. Sementara pemilih milenial atau yang lahir dari 1981 sampai 1996 sebanyak 38,3 persen.
Jika dijumlahkan, pemilih milennial dan Gen-Z sebanyak 62,6 persen dari total populasi pemilih.
Hasil survei itu memperlihatkan tingkat kedisukaan (likeability) generasi Z terhadap Muhaimin sebesar 61 persen, Mahfud MD 83 persen, dan Gibran 79 persen.
Sementara pada generasi milenial, tingkat kedisukaan terhadap Muhaimin sebesar 66 persen, Mahfud 82 persen, dan Gibran 76 persen.
Kemudian pada generasi X, tingkat kedisukaan Muhaimin 64 persen, Mahfud 83 persen, dan Gibran 76 persen. Sedangkan pada generasi boomers atau pre-boomers yang lahir di bawah 1980, tingkat kedisukaan terhadap Muhaimin sebesar 66 persen, Mahfud 89 persen, dan Gibran 74 persen.
“Tingkat kedisukaan atau likeability Mahfud MD lebih tinggi dibanding Gibran Rakabuming Raka dan Muhaimin Iskandar, termasuk di kalangan generasi milenial dan generasi Z,” kata Saiful.
Akan tetapi, lanjut Saiful, tingkat kedisukaan itu tidak serta merta langsung mendongkrat elektabilitas pasangan mereka di Pilpres 2024.
“Gibran, misalnya, belum membantu peningkatan suara Prabowo. Ketika dipasangkan, elektabilitas Prabowo-Gibran tidak lebih baik dari elektabilitas Prabowo secara individual,” ucap Saiful.
“Hal yang sama terjadi pada kasus Ganjar-Mahfud. Ketika dipasangkan, elektabilitas Ganjar-Mahfud tidak lebih tinggi dari elektabilitas Ganjar sendiri.
Demikian pula kasus pasangan Anies-Muhaimin yang tidak lebih baik elektabilitasnya dibanding suara Anies secara individual,” papar Saiful.
Sementara itu, tingkat kedikenalan (awareness) publik untuk para calon wakil presiden jauh di bawah para calon presiden tersebut. Pada survei LSI tersebut, kedikenalan publik pada Gibran sekitar 71 persen, Mahfud 62 persen, dan Muhaimin 50 persen.
“Gibran memang terlihat lebih dikenal dibanding Mahfud dan Muhaimin. Namun, dibandingkan dengan Prabowo yang sudah mencapai 96 persen, kedikenalan Gibran jauh di bawah. Karena itu, Gibran tersubordinasi oleh Prabowo dari aspek kedikenalan,” jelas Saiful.