Jakarta – Hotel Sultan mengalami kerugian operasional akibat terlibat konflik dengan pemerintah yakni Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK).
Pengelola Hotel Sultan yakni PT Indobuildco terlibat dalam sengketa tanah dengan pemerintah sejak Maret 2023.
Vice President Operation Hotel Sultan I Nyoman Sarya mengungkapkan, ada sejumlah acara bertaraf internasional yang berujung tidak jadi diselenggarakan di hotel akibat perkara ini.
“Berita ini (sengketa tanah) sudah dari Maret. Bahkan ada event yang sudah dibooking batal, (taraf) internasional cukup besar,” kata Nyoman di Hotel Sultan, Kamis (26/10).
Menurut Nyoman, hotel sempat dibooking untuk sejumlah acara seperti KTT ASEAN dan FIBA 2023, namun kemudian dibatalkan.
Padahal, penyelenggaraan acara di Hotel Sultan berpengaruh kepada tingkat okupansi. Jika sedang ada event di hotel, tingkat okupansi bisa mencapai 90-100 persen dari total keseluruhan 705 kamar.
“Kalau sedang tidak ada event bisa di bawah 10-20 persen,” papar Nyoman.
Adapun Nyoman mengimbau agar calon tamu tidak takut untuk menginap di Hotel Sultan. Sebab, hotel masih beroperasi dengan normal. “Hotel masih beroperasi dengan normal, kami siap memberikan layanan yang terbaik,” imbuh dia.
Adapun PPGBK hendak mengambil alih Hotel Sultan karena menilai masa izin sewa lahan PT Indobuildco selaku pengelola hotel itu sudah habis. Namun, PT Indobuildco tidak terima sehingga konflik masih berlangsung hingga kini.