Anak muda saat ini tidak berada di ruang hampa, mereka punya standar moral dan etika tinggi dan kebanyakan tidak terjebak pada ambisi pribadi, ambisi keluarga, atau jabatan. Anak-anak muda sekarang tak suka dengan oportunis murahan, tapi mereka punya semangat idealis. Ada pilihan masuk partai politik, organisasi profesi, untuk memperbaiki kondisi di sana. Mereka merangkak betul untuk masuk di sana, dan tidak terlalu suka dengan jalur pragmatis dan instan.
Pernyataan itu disampaikan politisi PDI Perjuangan Aria Bima terkait rencana instan Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Menurut Aria Bima, anak muda Indonesia saat ini lebih sepakat dengan proses yang lebih egaliter, original dan menghargai proses, bukan pada orientasi hasil semata. Ini justru jadi corrective action bagi kami yang tua-tua yang lebih pragmatis. “Sebaiknya Gibran Rakabuming Raka jangan maju dulu daripada nama Jokowi rusak, sementara prestasi Gibran Rakabuming sebagai wali kota sangat bagus. Prestasi 10 tahun Jokowi seperti pepatah panas setahun dihapus hujan sehari,” tegasnya.
Kalau PDI Perjuangan, ia yakin punya kemampuan membentengi kader dengan “political bounding”, kader-kader yang militant dengan semangat “Sampek Gepeng Milih Banteng’ dan ‘Pejah Gesang Ndherek Bung Karno’.
“Jangan sampai terjadi kemerosotan dalam berdemokrasi yang kita bangun selama ini, sehingga pendapat-pendapat negatif tentang bagaimana peran kekuasaan mengintervensi demokrasi jadi pembenaran,” pungkasnya.