Hasto Ungkap Makna Foto Bersama Ganjar-Mahfud Serta Keluarga: Nilai Kepemimpinan Dimulai dari Keluarga
Peran Keluarga dan Ibu sangat terasa dalam pengumuman Mahfud MD sebagai bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
Bacapres Ganjar Pranowo dan Bacawapres Mahfud MD melakukan sesi foto bersama usai diumumkan sebagai pasangan yang didukung oleh PDIP, PPP, Perindo dan Hanura. Sesi foto itu dilakukan di hadapan para ketua umum parpol pendukung di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Rabu, 18 Oktober 2023.
Tak hanya berfoto berdua, Ganjar dan Mahfud turut mengajak sang istri untuk berfoto bersama. Yakni, Siti Atiqoh istri Ganjar dan Zaizatun Nihayati istri Mahfud MD.
Mahfud bahkan turut mengajak sang anak dan cucunya untuk berfoto. Momen itu pun menjadi perhatian partai pendukung Ganjar dan Mahfud MD. Diketahui, foto kebersamaan Ganjar dan Mahfud MD beserta keluarga diminta khusus oleh Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto.
“Foto bersama keluarga di tengah,” ujar Hasto Kristiyanto.
“Ini yang membedakan,” sambung dia.
Tak lama kemudian istri Ganjar Pranowo yakni Siti Atiqoh ke depan mendampingi suaminya berfoto.
Zaizatun Nihajati, istri Mahfud MD juga berdiri dari tempat duduknya untuk berfoto bersama suami. Dia didampingi anak perempuannya beserta seorang cucu. Ditemui usai acara, Hasto mengungkapkan alasannya meminta Ganjar dan Mahfud MD berfoto bersama keluarganya.
Sebab, Hasto menilai, sebuah nilai kepemimpinan dimulai dari keluarga.
Apalagi, kata dia, Mahfud MD setelah diberitahu oleh Ketua Umum PDIP Megawati akan dijadikan Cawapres pendamping Ganjar, langsung menghubungi ibundanya, menghubungi keluarganya. “Sama dengan Pak Ganjar Pranowo karena keluarga ini kan menjadi suatu persemaian dari seluruh cita-cita dalam mengabdi dalam bangsa dan negara,” kata Hasto. “Sehingga seorang pemimpin tanpa mendapatkan dukungan keluarga, tanpa doa-doa, kasih seorang itu tidak akan mungkin menjadi seorang pemimpin,” ucapnya.
Politisi asal Yogyakarta ini menambahkan, bahwa menjadi seorang pemimpin diperlukan getaran kemanusiaan, getaran kerakyatan serta nilai spiritualitas kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Membumi dengan kehendak rakyat,” jelas Hasto.