Jakarta – Militer Israel terus melancarkan serangan udara di wilayah Jalur Gaza, usai serangan mendadak Hamas akhir pekan lalu. Kementerian Kesehatan Hamas mengatakan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza kini telah meningkat menjadi 1.354 orang.
“Setidaknya 1.354 warga telah menjadi martir dan 6.049 menderita berbagai luka,” kata kementerian tersebut, dikutip kantor berita AFP, Kamis (12/10/2023).
Pernyataan Kementerian Kesehatan Hamas ini memperbarui jumlah korban tewas sebelumnya sekitar 1.200 orang yang diumumkan pada Kamis dini hari waktu setempat.
Militer Israel telah mengerahkan ratusan ribu tentara ke perbatasan dengan Jalur Gaza, saat mereka melanjutkan serangan udara yang disebut menargetkan infrastruktur Hamas, komandan dan pusat operasi di wilayah Palestina itu.
Serangan udara tersebut terjadi sebagai respons terhadap serangan mendadak pada hari Sabtu (7/10) oleh Hamas, yang menyebabkan lebih dari 1.200 orang tewas di Israel.
Pada hari Kamis (12/10), militer Israel mengungkapkan pihaknya sedang mempersiapkan serangan darat terhadap Hamas di Jalur Gaza, namun para pemimpin politik negara itu belum mengambil keputusan.
“Kami sedang menunggu untuk melihat apa yang diputuskan oleh pemimpin politik kami mengenai potensi serangan darat,” kata juru bicara militer Israel, Richard Hecht kepada wartawan, dikutip kantor berita AFP.
“Ini belum diputuskan… Tapi kami sedang mempersiapkan manuver darat jika sudah diputuskan,” imbuhnya.
“Kami sedang mempersiapkan diri untuk tahap perang selanjutnya… untuk mempersiapkan berbagai rencana darurat,” kata Hecht.
Dia mengatakan kemungkinan operasi tersebut “bisa dilakukan dari udara, bisa juga digabungkan dari laut (dan) udara”.