Jakarta – Pengadilan Tipikor Jakarta kembali menggelar sidang lanjutan terkait kasus korupsi BTS Kominfo, Rabu (11/10). Kali ini, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo dihadirkan sebagai saksi dalam kasus tersebut.
Duduk sebagai terdakwa adalah eks Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, eks Dirut Bakti Kominfo Anang Achmad Latif, dan mantan Tenaga Ahli Hudev UI Yohan Suryanto.
Dalam sidang tersebut, hakim ketua Fahzal Hendri bertanya apakah Johnny Plate dan Dito Ariotedjo pernah bertemu di rapat kabinet dan berbincang-bincang. Sebab, kata hakim, keduanya merupakan menteri di Kabinet Indonesia Maju.
“Kan Saudara sama-sama menteri kan, biasanya sidang kabinet dengan Presiden. Kan ada rehatnya, bisa sama-sama menteri, bisa sama-sama ngobrol. Gitu maksudnya, Pak,” kata hakim.
Plate mengatakan tidak pernah ada rapat kabinet yang dihadiri bersama-sama Dito. Bahkan Plate mengklaim tidak pernah bertemu dengan Dito.
“Kebetulan pada saat saksi diangkat sebagai menteri, tidak pernah ada rapat kabinet yang dia hadir bersama-sama dengan saya hadir. Jadi kami memang tidak pernah bertemu,” ujar Plate.
Plate mengaku baru hari ini melihat wajah Dito Ariotedjo. Plate menyebut tidak pernah berinteraksi langsung dengan Dito saat menjadi menteri.
“Acara kebangsaan tidak pernah?” tanya hakim.
“Tidak pernah. Bahkan baru hari ini saya lihat mukanya secara langsung. Ini jabat tangannya belum sempat,” jawab Plate.
“Sekarang saya perkenalkan Bapak dengan beliau, he-he-he…,” kelakar hakim.
“Dan saya menegaskan, Yang Mulia, tidak pernah ada interaksi langsung maupun tidak langsung dalam pekerjaan saya sebagai menteri maupun dalam kaitan dengan pekerjaan dengan kementerian,” kata Plate.
Dito dan Plate pun kemudian berjabat tangan. Momen itu terjadi usai Dito memberikan kesaksian di persidangan.
Dito Ariotedjo dihadirkan jaksa penuntut umum untuk menjadi saksi dalam perkara korupsi BTS Kominfo hari ini. Duduk sebagai terdakwa mantan Menkominfo Johnny G Plate, eks Dirut Bakti Kominfo Anang Achmad Latif, dan mantan Tenaga Ahli Hudev UI Yohan Suryanto.
Dalam kesaksiannya, Dito membantah menerima bingkisan dari Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia Galumbang Menak Simanjuntak, yang saat ini juga menjadi terdakwa dalam kasus BTS.
Dito juga membantah menerima uang Rp 27 miliar. Dito juga mengaku tidak mengetahui siapa yang mengembalikan uang itu ke Kejaksaan Agung (Kejagung).