Jakarta – Pekan Olahraga Nasional (PON) merupakan ajang paling prestisius dalam pencapaian atlet tingkat nasional. Gengsi daerah dipertaruhkan dalam kejuaraan multievent empat tahunan ini.
Diawali era Presiden Soekarno pada 1948 di Solo, hingga saat ini PON telah berlangsung 20 kali. Sempat berlangsung di Medan, Makassar, Bandung, dan Surabaya, pada era Orde Baru, PON selalu dipusatkan di ibu kota. Jakarta menjadi tuan rumah PON VIII pada 1973 hingga PON XIV pada 1996.
Baru pada 2000, PON kembali digelar di daerah, tepatnya di Surabaya dan sekitarnya. Selanjutnya, berbagai daerah di tanah air diputar agar ikut merasakan dampak menjadi host PON, termasuk pembangunan inftastruktur, yakni PON XVI 2004 di Palembang, PON XVII 2008 Samarinda, PON XVIII 2012 Pekanbaru, PON XIX 2016 Bandung dan PON XX Papua yang tergeser setahun akibat pandemi dan digelar Oktober 2021.
Pemerataan terus berjalan. Tak cukup di ujung timur, Jokowi mencatat sejarah dengan penyelenggaraan PON XXI di Banda Aceh dan Medan direncanakan 5-19 September 2024. Selanjutnya PON XXII 2028 bakal digelar di Mataram dan Kupang, sementara PON XXIII 2032 bakal diserahkan kepada tuan rumah Palembang dan Bandar Lampung.
Untuk mempersiapkan penyelenggaraan PON XXI, Senin 9 Oktober 2023, Presiden Jokowi memimpin rapat terbatas (ratas) bersama jajarannya di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam keterangannya selepas ratas, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menjelaskan bahwa penyelenggaraan PON XII cukup unik karena untuk pertama kalinya ajang olahraga tersebut digelar di dua provinsi sekaligus. Ia berharap, penyelenggaraan PON tersebut bisa berjalan dengan baik.
“Kita berharap mudah-mudahan PON ke-21 ini bisa terselenggara dengan baik karena penyelenggaranya dua provinsi, Aceh dan Sumatra Utara,” kata Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Suwarno, menjelaskan bahwa pemerintah terus mempersiapkan fasilitas tempat untuk penyelenggaraan PON XXI. Di Aceh, lanjutnya, dalam waktu dekat akan dilakukan renovasi 13 venue dan pembangunan baru 1 venue dayung.
“Yang mengerjakan PUPR sehingga kami yakin semuanya itu akan selesai paling lambat Juli akhir atau Agustus tahun depan pasti akan siap,” ungkapnya.
Selain itu, usulan fasilitas lain yang masih dalam pertimbangan antara lain kolam renang, lapangan tembak dalam dan luar ruangan, stadion bulu tangkis, dan arena sepatu roda. Menurutnya, pembangunan tersebut akan dikerjakan dengan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Aceh. “Harapannya karena ini sifatnya renovasi yang tidak terlalu berat maka akan selesai pada waktunya,” imbuhnya.
Suwarno meyakini pembangunan fasilitas olahraga di Sumatra Utara juga akan selesai pada waktunya. Beberapa pembangunan yang dilakukan antara lain stadion madya untuk atletik, gelanggang olahraga untuk bela diri.
Ia melanjutkan, pembangunan maupun renovasi fasilitas olahraga juga melibatkan pemerintah kabupaten/kota masing-masing. Ia pun yakin PON XXI akan digelar sesuai waktu yang dijadwalkan pada tahun depan.
“Dilihat dari dua kesiapan ini tidak ada alasan untuk PON tidak dilaksanakan dan kita yakin bahwa PON akan dilaksanakan tahun depan,” ucapnya.
Semoga PON pertama di ujung barat ini berlangsung sukses, sekaligus menjadi legacy Presiden Jokowi pada pengembangan olahraga nasional di ujung pemerintahannya.