Jakarta – Sepulang lawatan ke Eropa, Syahrul Yasin Limpo (SYL) langsung mengambil sikap. Meski Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum mengumumkan status tersangka secara resmi, pria kelahiran Makassar 68 tahun lalu itu mengirim surat pengunduran diri sebagai Menteri Pertanian yang diterima oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
SYL menegaskan akan menghadapi proses hukum. Sebagai orang Bugis Makassar, ia menyebut harga dirinya jauh lebih tinggi dari jabatan. “Saya orang Bugis Makassar dan rasanya harga diri jauh lebih tinggi daripada pangkat atau jabatan. Biarkan saya hadapi ini, dan beri saya kesempatan membuktikan bahwa saya terbiasa urus rakyat,” kata SYL di kantor Kemensetneg, Jakarta, 5 Oktober 2023.
“Saya harap tidak akan sedikit pun mengganggu kinerja Pak Presiden. Lebih baik saya ambil sikap seperti ini,” katanya. Meski siap menghadapi proses hukum, SYL mengaku baru kali ini menghadapi kejadian seperti ini. Apalagi, ia telah berada di pemerintahan selama puluhan tahun.
“Saya meniti karier mulai dari lurah, camat. Saya 25 tahun jadi kepala daerah. 10 tahun jadi bupati, wakil gubernur 5 tahun, 10 tahun jadi gubernur dan baru saya merasa hal-hal seperti ini,” ungkapnya.
Lalu, jika SYL mundur, siapa penggantinya dalam sisa jabatan Kabinet Indonesia Maju hingga 19 Oktober 2023? Inilah kandidat Mentan 2023-2024 menurut Limapagi.id
1. ARIEF PRASETYO ADI
Kelebihan: Sebagai mantan Dirut RNI/ID Food dan Dirut Food Station Tjipinang Jaya yang kini menjabat Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief setiap hari berurusan dengan logistik pangan, terutama stok beras dari hari ke hari.
Kekurangan: Arif bukan orang politik. Jokowi butuh figur politik dalam sisa jabatan pemerintahannya setahun ke depan.
2. AGUS HARIMURTI YUDHOYONO
Kelebihan: Pertemuan Presiden Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Bogor, 2 Oktober lalu memunculkan sinyal kuat Partai Demokrat akan masuk kabinet. Apalagi, Demokrat sudah menyatakan dukungannya pada bakal calon presiden Prabowo Subianto dan keluar dari koalisi pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Kekurangan: Agus minim pengalaman di dunia pertanian dan ketahanan pangan. Lebih pas posisinya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, jika Menpora Dito Ariotedjo harus berhadapan dengan kasus hukum.
3. MOELDOKO
Kelebihan: Posisi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko punya nilai tambah dengan jabatannya sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) kubu Oesman Sapta Odang. Baliho ukuran jumbo terpasang, termasuk ke arah Bandara Soekarno Hatta, menunjukkan komitmen jenderal bintang empat ini pada urusan kedaulatan pangan.
Kekurangan: Sejak kasus ‘kudeta’ Partai Demokrat melalui kongres ‘abal-abal’ di Sumatera Utara Maret 2021, Moeldoko nyaris tak pernah dilirik Presiden Jokowi. Jarang sekali Kepala KSP ini mendapat undangan mendampingi Jokowi dalam kunjungan kerja ke luar Jakarta.
4. ARIF BUDIMANTA
Kelebihan: Posisinya sebagai Staf Khusus Ekonomi Presiden Jokowi dan pencetus Ekonomi Pancasila pantas sebagai kandidat menteri yang mengurus kedaulatan pangan.
Kekurangan: Arif merupakan politisi PDI Perjuangan yang menjabat Direktur Eksekutif Megawati Institute. Sudah terlalu banyak representasi PDI Perjuangan di Kabinet Indonesia Maju. Jokowi perlu kaki-kaki parpol lain agar lebih kuat jelang suksesi kepemimpinan Oktober 2024.
5. BUSTANUL ARIFIN
Kelebihan: Menjabat sebagai Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) Bustanul Arifin sering menjadi penulis kolom media dan pembicara seminar terkait isu pertanian.
Kekurangan: Bustanul Arifin bukan orang politik. Jokowi butuh figur politik dalam sisa jabatan pemerintahannya setahun ke depan.
PREDIKSI LIMAPAGI:
Jokowi tak akan buru-buru mengganti Menteri Pertanian. Posisi Wakil Menteri yang ditempati politisi PPP Harvick Hasnul Qolbi akan menempati jabatan Mentan untuk sekian waktu. Sampai saatnya ‘firm’ di akhir tahun ini, Mentan baru akan dilantik.