Jakarta – Penggerebekan sindikat judi online di Grogol, Jakarta Barat, pada hari Kamis (4/7) lalu mengungkap fakta mengejutkan. Para tersangka ternyata telah berhasil meretas 855 situs pemerintah dan lembaga pendidikan. Perinciannya, yakni 500 laman milik instansi pemerintah daerah, dengan “uniform resource locator” (URL) go.id dan 355 laman dengan URL ac.id.
Mereka melakukan peretasan dengan metode defacing, yakni menggunakan subdomain laman sasaran lalu menyewakannya kepada para bandar judi online jaringan internasional.
Kapolres Metro Jakarta Barat, M Syahduddi, mengatakan situs yang jadi korban mayoritas merupakan situs yang memiliki sistem keamanan lemah. Setelah peretasan berhasil, para pelaku melakukan mengoptimasi kualitas tampilan situs dengan “search engine optimization” (SEO).
“Sehingga dengan melakukan SEO ini, tampilan website tersebut muncul di halaman pertama mesin pencari Google,” kata Syahduddi.
“Ketika defacing sudah berhasil, maka para pelaku ini tinggal menyewakan alamat situs tersebut kepada para bandar pemain judi ‘online’ asal Kamboja,” lanjutnya.
Dari hasil penyewaan situs tersebut, mereka bisa mendapatkan keuntungan mulai Rp3 juta sampai Rp20 juta per hari untuk satu situs. Nilainya bervariasi, tergantung dari seberapa banyak pengguna judi online berkunjung ke situs tersebut. Dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, jumlah perputaran uang yang ditemukan pada beberapa rekening asal Kamboja sebesar Rp170.103.801.000.