Amerika Serikat – Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengecam keras serangan rudal Rusia ke rumah sakit anak utama di Kyiv, Ukraina, pada hari Senin (8/7) kemarin. Tidak hanya menyebabkan kerusakan pada bangunan rumah sakit, serangan itu juga menewaskan 36 warga sipil.
Melalui juru bicaranya, Stephane Dujarric, Guterres mengingatkan bahwa menjadikan warga sipil dan obyek non militer sebagai sasaran bertentangan dengan hukum humaniter internasional. Menanggapi serangan tersebut, Dewan keamanan PBB akan mengadakan pertemuan guna menentukan sikap. Inggris, Prancis, Ekuador, Slovenia, dan Amerika Serikat menjadi inisiator pertemuan itu.
Kecaman juga datang dari para pejabat serta tokoh dunia. Salah satunya Duta Besar Inggris untuk PBB, Barbara Woodward.
“Kami akan mengecam serangan Rusia yang pengecut dan jahat terhadap rumah sakit itu,” kata Woodward melalui unggahannya di X.
Para saksi mata menyatakan situasi saat kejadian sangat menyeramkan. Begitu sirine peringatan serangan udara berbunyi, para tenaga medis segera memindahkan pasien dan ke ruang bawah tanah.
“Kami 100 persen yakin bahwa mereka tidak akan menyerang di sini,” kata seorang perawat menggambarkan kepanikan proses pemindahan anak-anak dengan infus ke bunker.
Para pejabat lokal mengatakan serangan itu juga merusak beberapa bangunan perumahan dan sebuah blok perkantoran. Seusai serangan, banyak mobil terbakar dan jalanan penuh pohon-pohon tumbang.