Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan kinerja ekonomi nasional masih konsisten dalam tren positif. Terutama karena konsumsi masih tinggi dengan tingkat inflasi terkontrol, adanya kenaikan gaji ASN/PNS, pemberian gaji ke-13, serta adanya agenda politik nasional seperti Pemilu. Berbagai proyek strategis nasional yang masih berjalan dan kinerja ekspor yang membaik seiring dengan keberlanjutan hilirisasi, juga bakal memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi pada semester I-2024.
“Hal tersebut bisa memberikan daya ungkit,” ujar Sri Mulyani.
Melihat situasi yang terjadi, ia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih dari 5 persen pada semester I-2024. Kondisi yang sama nampaknya juga bakal berlanjut pada semester II-2024. Ia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada semester II-2024 masih lebih dari 5 persen.
“Untuk outlook semester II, kami perkirakan resiliensinya masih bisa bertahan. Dengan domestik demand yang masih relatively bisa terjaga dengan inflasi yang rendah,” jelasnya.
Meski begitu, Sri Mulyani mengingatkan masyarakat, khususnya pelaku pasar untuk terus mewaspadai risiko eksternal. Khususnya eskalasi geopolitik serta adanya kecenderungan melemahnya tingkat permintaan global. Melihat dinamika yang terjadi, Kementerian Keuangan memperkirakan pertumbuhan ekonomi sampai akhir tahun 2024 berada pada kisaran 5-5,2 persen.
“Ini untuk menggambarkan bahwa kita masih mempunyai buffer dari sisi domestik. Faktor yang harus kita jaga terus, agar pada saat kondisi global yang memang tidak bisa kita kontrol, bisa ada penanganan tepati” pungkasnya.