Prancis – Ratusan calon legislatif yang sedianya akan maju dalam pemilu Prancis mengundurkan diri. Kantor Berita AFP melaporkan, 131 calon legislatif dari aliansi sayap kiri New Popular Front mengundurkan diri. Kemudian ada 82 calon legislatif dari aliansi tengah Together for the Republic. Beberapa kandidat dari partai politik lain juga mengundurkan diri karena berbagai alasan.
Situs berita Le Grand Continent menyebut, gelombang pengunduran diri massal ini berpotensi menggagalkan peluang Rassemblement National (RN) memenangkan pemilu putaran kedua secara absolut. Namun demikian, masih tetap sulit memprediksi hasil pemilu. Sebab hasilnya sangat bergantung pada tingkat partisipasi dan besarnya jumlah pemilih mengambang.
“Pada akhirnya, pemilih Prancis akan mengambil keputusan berdasarkan hati nurani mereka dan bukan berdasarkan rekomendasi pemilu. Tetapi secara matematis, risiko mayoritas absolut untuk RN berkurang,” kata seorang penasihat Presiden Emmanuel Macron.
Menurut jajak pendapat oleh lembaga riset Toluna Harris Interactive, RN hanya akan meraih 190 hingga 220 kursi di parlemen. Adapun aliansi sayap kiri Front Populer Baru mendapat sekitar 159 hingga 183 kursi, sementara kubu presiden yang berhaluan tengah meraih 110 hingga 135 kursi.
“Ada satu blok yang dapat memperoleh mayoritas mutlak dan digolongkan sebagai kelompok ekstrim kanan. Kini masyarakat mempertaruhkan semuanya pada pemilu putaran kedua, supaya kelompok ekstrem kanan tidak mendapatkan mayoritas mutlak,” kata Perdana Menteri Gabriel Attal kepada radio France Inter.